Bawang merah. Siapa sih yang tidak mengenal bumbu masakan yang satu ini di Indonesia? Jenis umbi lapis berwarna merah keunguan tersebut memang sering dijadikan bumbu penyedap pada aneka masakan. Sebut saja salah satu olahannya adalah bawang merah goreng. Aromanya wangi dan sedap sehingga menambah selera makan.
Kesukaan masyarakat Indonesia mengonsumsi bawang merah goreng ini pun dimanfaatkan oleh Ovi Inka Lestari, warga Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur sebagai peluang usaha. Hal ini didukung oleh potensi desanya yang merupakan salah satu kawasan penghasil bawang merah di Kabupaten Kediri. Pengenalan akan komoditas yang satu ini pun dilakukannya dengan baik karena profesi sang ayah yang merupakan petani bawang merah.
"Kan sayang kalau bawang merah di sini hanya dijual begitu saja," paparnya, "Makanya ketika mulai berbisnis bawang merah goreng, saya bersyukur karena bahan bakunya melimpah. Kalau hasil panen saya masih kurang, saya masih bisa membeli bawang-bawang milik warga maupun rekan sesama petani bawang."
Tak hanya membeli sebagian hasil panen, upaya Ovi meningkatkan perekonomian warga desanya juga dilakukan dengan merekrut mereka dalam proses produksi bawang merah gorengnya yang diberi nama "Mbok Jabrik" sejak Juli 2017. Tentu saja ide ibu satu anak ini mendapat sambutan hangat dari para tetangga.
Pada dasarnya, untuk membuat Bawang Merah Goreng "Mbok Jabrik" tak jauh berbeda dengan bawang merah goreng yang biasa dibuat ibu-ibu pada umumnya. Namun karena Ovi menjajakan produk premium, tentu ada nilai-nilai lebih yang ia tawarkan kepada konsumen, termasuk kesegaran bawang merah.
Jadi, setelah panen, bawang-bawang merah mentah langsung dijemur supaya kadar airnya berkurang. Tahapan selanjutnya, bawang dikupas, diiris halus, direndam dengan air garam dan langsung dimasak selama lima hingga sepuluh menit atau berwarna kuning keemasan. Setelahnya ditiriskan sejenak, bawang merah goreng dikeringkan menggunakan spinner agar awet gurihnya. Sudah selesai dan siap dikemas? Eits, tunggu dulu!
Menariknya lagi, Bawang Merah Goreng "Mbok Jabrik" tersedia dalam beberapa varian rasa, di antaranya original, balado, ayam panggang dan teri pedas. Harganya pun cukup terjangkau, mulai Rp12.000,00 hingga Rp33.000,00 tergantung ukuran. Kemasan yang ditawarkan pun beragam. Ada botol kecil, toples, hingga pembungkus dengan desain kekinian. Konsumen pun bebas memilih kemasan mana yang pas untuk bawang goreng yang hendak dikonsumsi sendiri maupun dijadikan oleh-oleh dari Kabupaten Kediri.
"Saya berinovasi membuat bawang merah goreng beraneka rasa supaya nggak gitu-gitu aja. Lalu melihat anak-anak muda yang juga suka makan bawang merah goreng, rasanya memang cocok kalau diberi perasa makanan supaya bisa buat camilan. Oya, bawang merah goreng aneka rasa ini juga udah enak lho, meski cuma dimakan dengan nasi putih hangat," ungkapnya sambil mengacungkan jempol.
"Paling suka rasa apa, Mbak Luana?" begitu tanya Ovi. Tanpa ragu saya jawab singkat sambil terkekeh, "Ayam panggang, hehehe."
Salah satu jasa ekspedisi yang kerap Ovi gunakan adalah PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau yang selama ini lebih dikenal dengan JNE. Pilihan Ovi yang jatuh pada JNE tidak lepas dari berbagai jenis pengiriman, yang dapat disesuaikan dengan budget konsumen.
"Selain itu, saya dimudahkan dengan adanya aplikasi MyJNE yang melayani konsumen dengan cepat. Jadi saya bisa langsung memberi tahu konsumen kalau mereka ingin menanyakan biaya pengiriman dan tracking paket Mbok Jabrik sudah sampai mana," ujarnya.
"Iya, Mbak, kalau pesanan baru selesai tengah malam, biasanya saya langsung meluncur ke JNE Pare yang buka 24 jam. Udah nggak deg-degan lagi. Malah saya anggap begadang aja!"
Ya, kegigihan Ovi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan Bawang Merah Mbok Jabrik di seluruh pelosok negeri ini senada dengan visi JNE yang ingin menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia. Berkat misinya yang ingin memberi pelayanan terbaik bagi pelanggan secara konsisten, JNE siap mengirim paket dan konsumen tujuan dalam negeri melalui lebih dari 1.500 titik layanan eksklusif penjemputan dan pengantaran di seluruh Indonesia. Tentu saja, hal ini didukung dengan moda transportasi tercepat, sesuai kebutuhan pelanggan.
Jadi, Anda ingin menyusul kesuksesan Ovi dan Mbok Jabrik dalam mengembangkan UMKM bersama JNE?
***
Kediri, 8 Desember 2018
Luana Yunaneva
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H