Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Liburan ke Ranu Gumbolo Bebas Pegal? Geliga-in Aja!

9 Januari 2018   15:16 Diperbarui: 16 Januari 2018   23:22 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penghargaan yang diperoleh Geliga sebagai Top Brands 2017 (foto: Geliga)

Liburan itu memang seru sekali kalau dilakukan bersama keluarga. Apalagi jika kebersamaan dengan orang-orang terkasih seperti Papa, Mama dan adik-adik tak bisa sering diadakan. Mungkin karena kesibukan masing-masing, domisili berbeda dan beragam penyebab lain.

Beberapa waktu yang lalu ketika kami sekeluarga dalam formasi lengkap, kami memutuskan untuk berlibur. Karena durasi liburan yang cukup singkat, akhirnya kami menjatuhkan pilihan ke Ranugumbolo yang berada di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Pertimbangan kami memilih wahana wisata tersebut adalah jaraknya yang relatif dekat karena bisa ditempuh selama satu jam dari Kota Kediri, tempat tinggal kami.

Jika dilihat di beragam media sosial maupun blog, Ranugumbolo ini mirip dengan Ranukumbolo, sebuah danau air tawar yang sering menjadi tempat transit para pendaki Gunung Semeru. Namun, Ranugumbolo yang baru dibuka oleh pengelola, PT. Perhutani pada tahun 2016 ini tak hanya menyuguhkan pemandangan berupa danau tetapi juga hutan pinus yang asri.

Keluarga kami berfoto dengan latar belakang danau kecil di wisata Ranugumbolo (foto: Luana Yunaneva)
Keluarga kami berfoto dengan latar belakang danau kecil di wisata Ranugumbolo (foto: Luana Yunaneva)
Berjalan kaki di hutan pinus memberikan sensasi tersendiri di mana kami sekeluarga bisa berolahraga ringan sekaligus bercanda mesra. Setelah berjalan kaki dan mendapatkan tempat yang pas untuk beristirahat, kami pun memasang hammockyang sudah kami sewa seharga Rp5.000,00 perbuah. Sungguh nikmatnya, bersantai di atas hammocksambil bercanda dan berswafoto bersama keluarga tercinta dengan pemandangan alam yang indah! Berikut video yang menceritakan serunya liburan keluarga kami di Ranugumbolo:


Tak cukup bersantai, saya dan adik-adik naik ke rumah pohon yang ada di tepian danau. Melihat pemandangan hutan pinus dan mengambil gambar dari ketinggian memang memiliki sensasi tersendiri. Namun sebelum naik ke rumah pohon, pastikan usia dan tinggi badan pengunjung sesuai ketentuan yang dibuat pengelola. Kehati-hatian saat naik maupun berada di rumah pohon juga perlu diperhatikan karena bagaimana pun juga, keselamatan lebih penting dibanding sekadar berfoto ria kan?

Keindahan panorama yang masih alami di Ranugumbolo membuat kami sekeluarga tak jemu-jemu untuk mengambil gambar. Kesempatan berkumpul yang jarang sekali bisa kami lakukan membuat saya ingin selalu mengabadikannya dalam rekaman video maupun gambar. Terlalu asyik membuat dokumentasi, konsentrasi berjalan saya pun berkurang dan GUBRAKKK! Saya tersandung.

Bukan maksud hati mengabaikan luka di lutut, tetapi liburan ini tak akan terulang lagi. Saya pun bergegas bangkit untuk melanjutkan berjalan kaki dan berfoto ria. Tentu saja, saya terpaksa berakting tegar aliastidak terjadi apa-apa demi kebutuhan foto dan video yang tampak bagus.

Namun setibanya di rumah, badan saya langsung terasa pegal. Pertama,mungkin tubuh cenderung kaget. Badan saya yang jarang diisi kegiatan olahraga tentu tidak terbiasa langsung berjalan kaki di area hutan yang cukup luas, dengan jalanan yang naik-turun. Kedua,efek tersandung berdampak pada anggota tubuh yang lain sehingga ikut merasakan pegal. Alhasil, tidur semalaman pun tak cukup untuk menghilangkan rasa lelah, jika tidak mengonsumsi vitamin. Karena saya termasuk orang yang tidak suka minum obat, saya pun memilih obat luar untuk menghilangkan rasa pegal. Pilihan saya jatuh pada Geliga Krim, krim otot yang diproduksi oleh PT. Eagle Indo Pharma.

Penulis menggunakan Geliga Krim untuk mengurangi pegal (foto: Luana Yunaneva)
Penulis menggunakan Geliga Krim untuk mengurangi pegal (foto: Luana Yunaneva)
Mengapa Pilihan Saya Jatuh pada Geliga Krim?

Pencapaian produk ini sebagai solusi mengatasi pegal tak perlu diragukan karena brandGeliga sendiri sudah menerima penghargaan sebagai Top Brand 2017 melalui dua produknya, Balsem Geliga dan Geliga Krim.

Penghargaan yang diperoleh Geliga sebagai Top Brands 2017 (foto: Geliga)
Penghargaan yang diperoleh Geliga sebagai Top Brands 2017 (foto: Geliga)
Untuk Geliga Krim, produk yang satu ini memang dibuat untuk siapapun yang hidupnya penuh dengan aktivitas. Selain gampang digunakan, Geliga Krim tidak lengket sehingga aneka kegiatan pun dapat dilakukan dengan nyaman. Yang saya suka dari Geliga Krim dibandingkan krim nyeri otot yang lainnya adalah bebas noda. Sebanyak apapun saya mengoleskan krim ini pada pakaian, bahkan hingga saya tertidur, pakaian tetap bersih, tanpa noda krim.

Sementara dari segi manfaat, komposisi Geliga Krim dibuat untuk membantu meredakan sakit dan nyeri punggung, pundak, nyeri sendi, keseleo, kram dan beragam masalah otot. Jadi, ketika ada bagian tubuh yang mulai nyeri, saya bisa langsung oleskan Geliga Krim secukupnya sambil beristirahat sejenak, lalu aktivitas pun bisa kembali dilanjutkan.

Krim Otot Geliga selalu tersedia di rumah penulis (foto: Luana Yunaneva)
Krim Otot Geliga selalu tersedia di rumah penulis (foto: Luana Yunaneva)
Memiliki pengalaman badan pegal usai berlibur yang ditambah dengan insiden jatuh di hutan pinus, membuat saya tak ingin mengulangnya kembali pada musim liburan tahun baru 2018. Kalau pun ada yang harus diulang, lebih baik ditata segala sesuatunya mulai awal. Mengingat saat itu aktivitas saya mulai padat sejak menjelang perayaan Natal.

Nah,pada liburan tahun baru kali ini, saya menjadi seksi acara untuk kegiatan Natal Anak-Anak di Desa Ngancar, Kabupaten Kediri yang tidak jauh dari tempat wisata Gunung Kelud. Sudah jelas, stamina harus siap digempur cuaca dan aktivitas. Pasalnya, acara tersebut diisi berbagai permainan ketangkasan dalam rangkaian outbond yang menuntut pergerakan cepat dari anak-anak. Tidak lucu kalau sebagai panitia, saya membuat beragam permainan tapi tidak ikut bergerak aktif seperti mereka.

Saya mendampingi salah satu kelompok anak yang tengah berjalan menuju lokasi outbond (foto: Luana Yunaneva)
Saya mendampingi salah satu kelompok anak yang tengah berjalan menuju lokasi outbond (foto: Luana Yunaneva)
Sebagai langkah antisipasi, sebelum berangkat ke lokasi, saya menyiapkan segala keperluan di dalam sebuah tas kresek besar dan tas ransel cokelat kesayangan. Tas kresek besar berisi aneka perlengkapan outbond. Sementara, tas ransel berisi dompet beserta isinya, ponsel, power bank,kamera DSLR dan krim Geliga.

Tas ransel cokelat kesayangan dan seperangkat isinya yang menemani aktivitas saya di lapangan, termasuk saat mengadakan outbond bagi anak-anak(foto: Luana Yunaneva)
Tas ransel cokelat kesayangan dan seperangkat isinya yang menemani aktivitas saya di lapangan, termasuk saat mengadakan outbond bagi anak-anak(foto: Luana Yunaneva)
Tas ransel cokelat tak pernah lepas dari bahu saya, bahkan ketika mendampingi oubond anak-anak (foto: Luana Yunaneva)
Tas ransel cokelat tak pernah lepas dari bahu saya, bahkan ketika mendampingi oubond anak-anak (foto: Luana Yunaneva)
Suasana dalam salah satu permainan (foto: Luana Yunaneva)
Suasana dalam salah satu permainan (foto: Luana Yunaneva)
Suasana dalam salah satu permainan (foto: Luana Yunaneva)
Suasana dalam salah satu permainan (foto: Luana Yunaneva)
Tak ada wajah yang duka selama kegiatan outbond berlangsung. Yang ada hanyalah paras bocah-bocah yang polos, ceria dan penuh perjuangan demi memberikan yang terbaik bagi kelompok masing-masin. Namun sayang, kebersamaan kami dalam rangkaian outbond tidak bisa dilakukan terlalu lama, mengingat ada acara selanjutnya yang menanti.

Puas bermain ketangkasan di alam terbuka, kegiatan pun bergeser ke salah satu pemandian yang tak jauh dari lokasi karena sebagian anak ingin berenang bersama. Saya pun ikut bersama rombongan  menuju pemandian. Meski tidak ikut berenang, saya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan gambar mereka saat bermain air. Seru? Pastinya!

Keceriaan anak-anak saat bermain air di kolam renang (foto: Luana Yunaneva)
Keceriaan anak-anak saat bermain air di kolam renang (foto: Luana Yunaneva)
Kebersamaan para pemuda saat bermain air di kolam renang (foto: Luana Yunaneva)
Kebersamaan para pemuda saat bermain air di kolam renang (foto: Luana Yunaneva)
Salah seorang mengambil gambar saya secara candid (foto: Luana Yunaneva)
Salah seorang mengambil gambar saya secara candid (foto: Luana Yunaneva)
Setelah rangkaian kegiatan Natal Anak-Anak berakhir, saya dan rombongan pun pulang dengan penuh sukacita. Tentunya semakin melengkapi cerita liburan tahun baru saya kali ini!

Oya,melihat padatnya kegiatan oubond, apa tidak takut badan pegal? Ini kegiatannya dobel loh!

Tenang saja, kansudah sedia Geliga Krim.

Ngapain takut badan pegal? Kan ada Geliga Krim! (foto: Luana Yunaneva)
Ngapain takut badan pegal? Kan ada Geliga Krim! (foto: Luana Yunaneva)
Kediri, 9 Januari 2017

Luana Yunaneva, CPS

Tulisan ini dipublikasikan pertama kali untuk Kompasiana

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun