Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Professional Hypnotherapist & Trainer BNSP email: Luanayunaneva@gmail.com youtube: www.youtube.com/@luanayunaneva

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jelang Natal, Perajin Pernak-pernik Kebanjiran Pesanan

21 Desember 2017   14:32 Diperbarui: 21 Desember 2017   21:08 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernak-pernik Natal produksi Ning Craft (foto: Luana Yunaneva)

Hari Natal sudah tinggal hitungan jari. Tidak heran kalau di mana-mana sudah tampak beragam hiasan Natal. Tidak hanya di gereja dan rumah umat Kristiani, pernak-pernik Natal juga terpasang dan menjadi atribut di pusat perbelanjaan baik offline maupun online, seperti lampu warna-warni, topi Santa, pohon cemara, salib, dan masih banyak lagi. Tidak heran, kalau kita juga menjumpai banyak juga pedagang musiman yang menjajakan pernak-pernik tersebut, mengingat ini adalah bisnis yang cukup menggiurkan pada akhir tahun.

Anamaria H.P., pengrajin pernak-pernik Natal di Kabupaten Kediri (foto: screenshot Kompas Kediri)
Anamaria H.P., pengrajin pernak-pernik Natal di Kabupaten Kediri (foto: screenshot Kompas Kediri)
Banjirnya pesanan juga dialami Anamaria H.P., salah satu perajin pernak-pernik di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Wanita yang akrab disapa Mbak Ning ini mendapatkan banyak pesanan bahkan sejak beberapa bulan sebelumnya. Tak hanya dari kawasan Jawa Timur, permintaan juga datang dari Yogyakarta dan Pulau Bali. Ia tak membatasi konsumennya pada tingkat toko maupun tempat wisata religi seperti Gua Maria Puhsarang, tetapi juga sekolah, gereja maupun per orangan.

"Jadi, kami memproduksi pernak-pernik mulai Oktober, lalu mengirim ke toko-toko besar pada awal November. Harapannya, aksesoris Natal sudah bisa dipakai kaum Nasrani pada Desember."

Memasuki Desember 2017, Mbak Ning tak menampik bahwa usaha yang dikelolanya ini mengalami peningkatan hampir 70 persen dibandingkan hari biasa. Dalam sehari, ia dan sepuluh karyawannya yang merupakan warga sekitar mampu memproduksi lebih dari 100 karya. Tidak jarang, mereka harus menambah jam kerja untuk memenuhi permintaan konsumen.

Saya sedang mengikuti proses pembuatan bando tanduk rusa yang banyak diminati konsumen (foto: Luana Yunaneva)
Saya sedang mengikuti proses pembuatan bando tanduk rusa yang banyak diminati konsumen (foto: Luana Yunaneva)
Wanita berkulit kuning langsat ini mengawali usahanya sejak tahun 2007. Berawal dari memenuhi keinginan sang buah hati untuk merayakan Natal menggunakan topi santa, Mbak Ning berusaha mewujudkannya dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.

Namun siapa sangka, karya yang tadinya hanya untuk menyenangkan sang anak justru mendapat apresiasi dari jemaat di gerejanya sehingga tak sedikit orang yang tertarik untuk memilikinya. Bahkan berkat keuletan dan kreativitas tiada henti, ia tak hanya memproduksi topi santa tetapi juga beragam kreasi. Semua karyanya dipajang di galeri yang dibuatnya sendiri dengan label "Ning Craft".

Pernak-pernik Natal produksi Ning Craft (foto: Luana Yunaneva)
Pernak-pernik Natal produksi Ning Craft (foto: Luana Yunaneva)
Salah satu karya Mbak Ning yang banyak diminati adalah bando tanduk rusa. Saat berkunjung ke galerinya, saya sempat mempelajari pembuatan bando yang disukai anak-anak itu. Ternyata, caranya cukup mudah! Kalau mau tahu proses pembuatannya secara langsung, langsung saja tonton video liputan saya dan rekan berikut ini:


Pertama, potong kain flanel menyerupai tanduk rusa sebanyak empat buah. Kemudian, rekatkan dua potong kain menjadi satu dengan memberikan lem pada sisi-sisinya, kecuali satu sisi kecil.

Kedua, masukkan potongan karton untuk menjadi rangka dan dakron agar "tanduk rusa" menjadi empuk.

Ketiga, beri hiasan mengelilingi  potongan kain flannel agar bentuk "tanduk rusa" semakin jelas, namun dengan penampilan yang lebih rapid an cantik.

Sementara itu, ambil bando kosongan, lalu lilit menggunakan pita berwarna hitam. Agar bagian ujung lebih rapi dan tidak menyakiti telinga saat digunakan, beri tambahan pita secukupnya. Setelah seluruh bagian bando dililit pita, "tanduk rusa" bisa langsung ditempel pada bagian atas bando. Agar tampilan lebih cantik dan rapi, beri sedikit kain renda untuk menutupi bekas tempelan "tanduk rusa".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun