Presiden Joko Widodo semakin gencar membantu masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak dengan harga terjangkau melalui program sejuta rumah. Bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), program yang mengusung konsep Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) ini mengggandeng sejumlah bank dan pengembang agar masyarakat bisa mewujudkan impian hunian sesuai kebutuhan.
Banyaknya perumahan baru di tempat tinggal saya, Kota Kediri yang menawarkan KPR dengan nominal yang cukup murah setiap bulannya, membuat saya penasaran. Keingintahuan saya tentu tidak lepas dari tipe, model dan bahan bangunan. Yang terpenting lagi adalah pembayaran rumah menggunakan sistem tunai dan kredit yang disediakan oleh pihak pengembang.
Sebagai seorang karyawati lajang, tentu saya berpikir panjang untuk membeli rumah secara tunai. Uang sebanyak itu dari mana bisa saya dapatkan, begitu pikir saya.
Sementara untuk pembelian secara kredit, menurut saya, cicilannya perbulan cukup terjangkau. Namun kalau saya membelinya sekarang saat masih berstatus lajang, pasti sepi sekali jika harus tinggal sendirian di rumah. Jadi saya pikir, alangkah indahnya jika menikmati hunian bersama pasangan saja kelak.
Setidaknya, itulah yang saya pelajari dari kedua orang tua tercinta. Saya bersyukur terlahir di tengah keluarga yang cukup terbuka. Ketika kebanyakan orang tua merahasiakan banyak hal kepada anak-anaknya, kedua orang tua saya tidak pelit membagikan kisah hidup mereka. Bahkan ketika saya ingin mengetahui, bagaimana mereka mengusahakan sebuah hunian yang nyaman, tepatnya pada rumah yang kami tinggali hingga saat ini. Menariknya, tempat tinggal kami yang menenangkan ini diperoleh dengan cara KPR melalui bank.
Jadi, begini ceritanya…
Bermodalkan cinta dan keyakinan yang kuat, orang tua saya menikah pada pertengahan tahun 1989 di usia yang masih tergolong muda, yakni saat Papa berusia 24 tahun dan Mama 23 tahun. Mereka bahkan mengambil risiko untuk mengontrak rumah sejak awal pernikahan, meski orang tua masing-masing juga tinggal di daerah yang sama, Kota Kediri, Jawa Timur. Tidak nyaman, diakui mereka, pasti. Namun konsekuensi tersebut mereka ambil agar bisa hidup mandiri, tanpa campur tangan orang tua masing-masing.
Di usia yang sesungguhnya sangat ideal untuk membangun karier, keduanya justru mendapatkan berkat ketika Mama melahirkan saya setahun berikutnya. Pemikiran mengenai tempat tinggal sendiri pun mulai menari-nari di benak mereka. Hingga akhirnya ketika masa kontrak rumah hendak berakhir, keduanya memutuskan untuk membeli sebuah rumah di salah satu perumahan baru di Kota Kediri dengan sistem kredit.
Pemilihan KPR bukan tanpa pertimbangan. Papa yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan Mama yang menjadi ibu rumah tangga tentu hanya memiliki penghasilan dari satu sumber, yakni Papa. Dengan begitu, membeli rumah secara tunai tentu tidak memungkinkan mengingat gaji bulanan saat itu hanya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Daripada membayar sewa rumah kontrakan yang jelas-jelas tidak bisa kami miliki, akhirnya kami putuskan untuk mencicil rumah. Meskipun kecil dan sederhana, rumah itu bisa ditempati selama proses cicilan berlangsung dan rumah pun jelas milik pribadi. Soal renovasi, nanti kan bisa dilakukan sambil “jalan” pelan-pelan,” tutur Papa.
Mama mengaku, bisa menikmati tinggal di rumah yang tengah diangsur tentu juga memiliki konsekuensi tersendiri. Sistem KPR dalam jangka waktu 20 tahun yang dipilih, sebenarnya memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan pembelian rumah secara tunai. Namun apatah daya kedua orang tua ketika tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli rumah secara cash, opsi kredit pun dipilih demi memiliki rumah sendiri.
“Dibilang nekat ya bisa juga. Mencicil rumah itu awalnya sangat berat, apalagi ketika kamu masih berusia 11 bulan,” Mama menceritakan kepada saya. “Masa-masa terberat mengangsur itu kami alami selama lima tahun pertama. Namun sesudahnya, cicilan terasa ringan karena sudah terbiasa mengalokasikan dana setiap bulan untuk angsuran rumah. Selain itu, nilainya juga terasa kecil sebab nominal cicilannya tetap sedangkan pergerakan Rupiah juga berubah."
Ketekunan kedua orang tua menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulannya untuk membayar cicilan rumah pun membuahkan hasil. Pada tahun ke-15 saat Papa hendak melunasi rumah tersebut, ternyata cicilan cukup bahkan Papa masih mendapatkan sedikit uang kembalian. Hal ini dikarenakan setiap bulan Papa mengalokasikan dana lebih pada setorannya ke bank. Alhasil, sertifikat kepemilikan rumah pun dapat dibawa pulang dengan penuh sukacita.
Bank Maybank Indonesia Tbk atau yang lebih dikenal dengan Maybank Indonesia merupakan salah satu bank swasta terkemuka di Tanah Air sekaligus bagian dari Grup Malayan Banking Berhad, salah satu grup penyedia layanan keuangan terbesar di Asia Tenggara. Layanan perbankan yang sebelumnya bernama Bank Internasional Indonesia (BII) ini menyediakan rangkaian produk dan jasa yang komprehensif baik untuk nasabah perorangan maupun korporasi. Terkoneksi dengan lebih dari 20.000 anjungan tunai mandiri (ATM) yang tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA ALTO dan CIRRUS serta 3.500 ATM Maybank di Singapura dan Malaysia melalui jaringan MAPS, Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan kapasitas e-banking melalui mobile banking, internet banking dan sebagainya.
Maybank Indonesia menyediakan sembilan layanan KPR yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, di antaranya:
- KPR Floating Rate
Selama ini kebanyakan orang mengalami bunga KPR yang mendadak mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada masa floating. Namun, layanan ini memberlakukan bunga yang fair dan transparan sejak pertama kali kredit dilakukan berdasarkan SBI 12 bulan ditambah 3,25 persen. Selain bebas penalty, nasabah juga akan dibebaskan dari iuran tahunan Maybank Kartu Kredit selama masa kredit berlangsung. Menarik kan?
- KPR Tenor 30 Tahun
Anda merasa keberatan dengan cicilan KPR yang sudah diambil? Dengan layanan yang satu ini, tentu cicilan KPR nasabah akan terasa lebih ringan karena jangka waktu kredit yang cukup panjang, bahkan hingga 30 tahun. Skema pilihan bunga yang disediakan pun beragam. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
- KPR Bebas Bunga
Seringkali bunga menjadi pemikiran panjang sebelum seseorang memutuskan untuk membeli rumah secara kredit. Namun layanan ini menawarkan KPR yang bundling dengan Tabungan Maybank sehingga bunga tabungan bisa mengurangi bahkan membebasskan bunga KPR. Tabungan yang bisa dihubungkan oleh nasabah pun tak hanya satu, namun hingga tujuh rekening sekaligus. Seru ya?
- KPR Take Over
Cicilan KPR yang harus dibayarkan setiap bulan acapkali membuat nasabah merasa terbebani. Layanan ini bisa mengalihkan KPR nasabah dari bank lain ke KPR Maybank sehingga nasabah pun mendapatkan tambahan dana untuk memenuhi segala kebutuhan. Menariknya, KPR Take Over membebaskan nasabah dari biaya provisi dan administrasi kredit.
- Multiguna
Layanan ini menyedakan fasilitas kredit untuk membiayai berbagai impian sesuai kebutuhan nasabah. Jenis impian yang bisa diwujudkan antara lain biaya pendidikan, pembelian mobil, serta pernikahan dengan jaminan rumah, apartemen atau ruko.
- KPR Plus
Layanan ini cocok untuk nasabah yang tidak mau ribet alias menyelesaikan segala hal melalui satu pintu. KPR Plus menawarkan sistem pembayaran cicilan dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) hanya dalam satu fasilitas. Dengan demikian, porsi rekening koran dapat dilunasi dan digunakan kapan saja.
- Rumah Syariah iB
Kondisi pasar yang bisa berubah sewaktu-waktu terkadang membuat seseorang harus berpikir ulang sebelum membeli properti. Namun layanan Rumah Syariah iB mampu memberikan kesempatan bagi nasabah untuk memilih jenis angsuran tetap atau tidak tetap, sesuai kondisi pasar. Hal ini dilakukan hanya untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi nasabah.
- Rumah Syariah Multiguna
Fasilitas pembiataan ini dapat digunakan untuk memenuhi beragam kebuthan konsumsi dan take over nasabah.
- KPR Bunga Special
Layanan ini dapat digunakan untuk membiayai pembelian rumah, apartemen, kavling, ruko, rukan, konstruksi ataupun renovasi rumah melalui developer, agen properti maupun perorangan.
Mana yang Lebih Baik Digunakan?
Semua program KPR yang telah dibuat oleh Maybank Indonesia tentu baik adanya, terutama dalam rangka memenuhi impian hunian nasabah. Namun untuk memilih yang terbaik, tentukan kebutuhan hunian Anda lebih dulu yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Pasalnya, fasilitas kredit diharapkan tidak menjadi beban tetapi justru dapat membantu mewujudkan tempat tinggal impian seseorang maupun keluarga tercinta.
Salam,
Kediri, 18 Oktober 2018
Luana Yunaneva
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H