Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Professional Hypnotherapist & Trainer BNSP email: Luanayunaneva@gmail.com youtube: www.youtube.com/@luanayunaneva

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Batik Kediri, Usung Makanan Tradisional dan Kesenian Daerah

3 Oktober 2017   11:31 Diperbarui: 3 Oktober 2017   17:19 2631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pewarnaan menggunakan canting (foto: Luana Yunaneva)

Masih dalam suasana Hari Batik Nasional di mana kebanyakan postingan teman-teman di jejaring sosial bernuansa batik, saya pun tertarik untuk menuliskan hal yang sama. Berbicara mengenai batik, pikiran sebagian besar dari kita tentu langsung mengarah ke batik Jogjakarta, Solo atau Pekalongan. Sejumlah kota tersebut memang cukup ternama berkat motif batiknya yang unik. Tetapi siapa sangka jika ternyata kota-kota lain di Indonesia juga memiliki batik dengan motif yang khas. Salah satunya adalah Kota Kediri, Jawa Timur.

Kasiana merupakan salah satu wanita pegiat usaha kecil dan menengah (UKM) di industri batik Kota Kediri. Mengusung label Batik Wecono Asri yang terletak di Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kediri, ia memamerkan aneka jenis batik yang sudah dibuatnya. Motif-motif yang diusung oleh Kasiana adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan salah satu kota yang tengah berkembang di Jawa Timur ini, seperti makanan dan kesenian.

RUmah Batik Wecono Asri milik Kasiana (foto: Luana Yunaneva)
RUmah Batik Wecono Asri milik Kasiana (foto: Luana Yunaneva)
Motif Sekarjagat (pojok kanan atas) dan aneka motif batik lainnya karya Kasiana (foto: Luana Yunaneva)
Motif Sekarjagat (pojok kanan atas) dan aneka motif batik lainnya karya Kasiana (foto: Luana Yunaneva)
 

Sebut saja Sekarjagat, salah satu motif yang menggambarkan Kota Kediri serta menjadi favoritnya dan masyarakat. Dalam selembar kain batik ini, siapapun dapat melihat gambaran Kota Kediri melalui makanan khas berupa tahu kuning dan getuk pisang, serta kesenian jaranan. Motif Sekarjagat ini pula yang membuat Kasiana meraih Juara Ketiga dalam Lomba Pelaku Usaha Unggulan Kota Kediri 2016 untuk kategori Wirausaha Wanita pada 3 Juni 2016 lalu.

Selain Sekarjagat, beberapa motif lain juga dibuat Kasiana berdasarkan aneka makanan dan kesenian khas Kota Kediri, seperti sayur asam, jaranan, sungai Brantas dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut merupakan potensi yang patut diangkat di Kota Kediri karena itu semua bukanlah sesuatu yang jauh dari jangkauan matanya.

Kemampuan wanita berkacamata ini dalam membuat kreasi motif batik tidak terlepas dari kecintaannya pada dunia seni sejak ia masih kecil, terutama menggambar. Berawal dari menggambar di waktu luangnya, ia pun terbesit untuk menjadikan goresan-goresan tangannya semakin nyata, melalui kain batik.

"Selain itu, saya ingin kain batik bisa dikenal di Kediri, melalui pemberdayaan masyarakat sekitar, terutama kaum wanita. Saya juga ingin agar kaum wanita juga mendapatkan manfaat dari kreasi yang saya kerjakan ini," katanya.

Untuk itu, ia membuat sebuah sanggar belajar masyarakat yang berlokasi tak jauh dari galerinya. Di tempat inilah, masyarakat sekitar mengerjakan kain batik aneka motif, sesuai arahan Kasiana. Sejumlah mahasiswa dari beberapa kampus di kawasan Kediri juga pernah belajar membatik di sini. Tak hanya batik tulis yang dikreasikan oleh Kasiana tetapi juga batik cap. Dengan sabar, kaum wanita yang kebanyakan merupakan para ibu termasuk Kasiana mengajarkan cara membatik yang baik dan benar.

Langkah awal pembuatan batik adalah membuat pola sesuai yang diinginkan. Sesudahnya, motif yang telah dibuat tersebut dicanting atau ditebali menggunakan canting yang sudah diisi dengan malam cair. Setelah malam mulai mengeras, kain direndam di dalam sebuah ember yang diberi pewarna sintetis. Kemudian, kain dikeringkan di bawah sinar matahari agar proses pewarnaan lebih maksimal.

Proses pembuatan motif batik cap (foto: Luana Yunaneva)
Proses pembuatan motif batik cap (foto: Luana Yunaneva)
Proses pewarnaan kain batik (foto: Luana Yunaneva)
Proses pewarnaan kain batik (foto: Luana Yunaneva)
Proses pewarnaan menggunakan canting (foto: Luana Yunaneva)
Proses pewarnaan menggunakan canting (foto: Luana Yunaneva)
Penulis berfoto dengan Kasiana, pemilik Rumah Batik Wecono Asri (foto: Luana Yunaneva)
Penulis berfoto dengan Kasiana, pemilik Rumah Batik Wecono Asri (foto: Luana Yunaneva)
Harga yang dipatok Kasiana untuk setiap lembar kain batik karyanya cukup terjangkau, yakni mulai Rp150.000,00 tergantung pada tingkat kesulitan proses pembuatan dan jenis pewarna yang digunakan. Ia menjamin bahwa batik-batik karyanya tidak akan luntur karena sudah melewati berbagai tahapan pewarnaan dan pembilasan. Untuk itu, tak heran juga bila setiap ia memproduksi kain batik, produk-produknya langsung habis dibeli oleh konsumen sebagai buah tangan maupun instansi sebagai seragam.

Penasaran dengan penampakan batik khas Kediri dan proses pembuatannya? Simak video berikut yang merupakan kunjungan saya bersama Tim Kompas TV Biro Kediri.

Selamat Hari Batik Nasional!

 

Kediri, 3 Oktober 2017

Luana Yunaneva

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan untuk Kompasiana

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun