Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mudahnya Menggenggam Berita dan Informasi bersama Kurio

12 September 2017   11:26 Diperbarui: 17 September 2017   23:53 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel yang belum saya simpan (kiri) dan artikel yang sudah saya simpan dengan cara klik tanda di pojok kanan atas layar (kanan) (foto: dokpri)

"Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi kutolong Ibu membersihkan tempat tidurku," begitulah lirik lagu anak-anak yang berjudul "Bangun Tidur" yang diputar oleh pihak taman kanak-kanak (TK) yang tak jauh dari rumah saya. Lagu tersebut memang cocok bagi anak-anak agar mereka terbiasa bangun pagi setiap harinya.

Namun pagi ini, tiba-tiba saya berpikir bahwa lagu di atas kurang relevan bagi sebagian besar orang dewasa saat ini. Ya, tentu banyak jumlah orang dewasa yang langsung mandi begitu mendengar alarm jam beker maupun ayam berkokok. Ada juga yang menjalankan ibadah salat subuh, berbelanja sayuran maupun membersihkan rumah, sebelum mandi pagi. Tetapi saya rasa, persentasenya tak seberapa dibandingkan mereka yang langsung mencari gawai, begitu alarm berbunyi. 

Alasan klise yang biasa digunakan adalah melihat jam, kemudian mematikan alarm. Sesudahnya, mereka langsung mengecek pemberitahuan pesan masuk di berbagai media sosial yang sengaja di-instal dalam ponsel. Saya termasuk salah satunya.

Ilustrasi ketika seseorang langsung mengecek ponsel setelah bangun tidur (sumber ilustrasi: http://freepresskashmir.com)
Ilustrasi ketika seseorang langsung mengecek ponsel setelah bangun tidur (sumber ilustrasi: http://freepresskashmir.com)
Kemajuan teknologi memang memudahkan siapapun berkomunikasi tanpa batas. Cukup sekali sentuhan, seseorang bisa langsung berbicara maupun berhadapan muka dengan lawan bicaranya yang berada di negara berbeda sekalipun. Apalagi saat ini, para pengembang aplikasi bersaing menyediakan layanan telephone call dan video call terbaik.

Dulu orang harus berlangganan koran pagi atau sore untuk mengetahui berita terbaru di Tanah Air maupun kota tempat tinggal dan sekitarnya. Namun sekarang, kemajuan teknologi membuat kebutuhan informasi bisa terpenuhi tanpa membutuhkan waktu yang lama. Selama ada paket data yang mencukupi, beragam informasi sudah berada dalam satu genggaman tangan. Orang tak lagi harus membayar iuran koran bulanan, stay tune pada saluran radio tertentu maupun duduk manis di depan televisi demi mengetahui perkembangan berita yang selama ini diikuti.

Saya pun kini cukup banyak mengandalkan internet untuk mengikuti perkembangan berita maupun mencari informasi yang saya butuhkan. Selain praktis karena cukup diakses melalui ponsel, internet sangat menolong profesi saya sebagai sebagai jurnalis yang menuntut saya untuk terus memperbarui informasi di mana pun saya berada.

Untuk mengecek akurasi sebuah informasi maupun berita, seringkali saya tak hanya menggunakan satu sumber sebagai rujukan. Yang lebih penting adalah kredibilitas sumber yang saya gunakan. Hal ini selalu saya lakukan sebelum mengecek ke lokasi peliputan maupun menggunakan sumber tersebut untuk sekadar pemenuhan kebutuhan informasi. Tak heran jika proses kroscek ke banyak sumber menjadi hal yang wajib saya lakukan.

Proses crosscheck ke banyak sumber, pada dasarnya cukup melelahkan. Apalagi dalam dunia maya, sangat banyak dijumpai sumber-sumber anonim, yang mana hal tersebut sangat anti dilakukan oleh jurnalis. Namun, saya bersyukur sejak menemukan aplikasi Kurio.

Apa itu Kurio?

Kurio adalah sebuah aplikasi yang dibuat oleh sejumlah anak muda yang tergerak untuk menyajikan konten yang dibutuhkan oleh para pembaca, melalui teknologi machine learning dan mesin rekomendasi. Itulah sebabnya, aplikasi ini menampilkan berbagai informasi dan berita dari banyak situs, portal media maupun blog penyedia konten berita dan bacaan bermutu.

Tampilan di gawai saat saya baru meng-install aplikasi Kurio (foto: dokpri)
Tampilan di gawai saat saya baru meng-install aplikasi Kurio (foto: dokpri)
Tampilan Home pada aplikasi Kurio yang saya akses pada Sabtu pagi 9 September 2017 dalam dalam mode normal (kiri) dan mode malam (kanan) (foto: dokpri)
Tampilan Home pada aplikasi Kurio yang saya akses pada Sabtu pagi 9 September 2017 dalam dalam mode normal (kiri) dan mode malam (kanan) (foto: dokpri)
Semua sumber yang digandeng melalui aplikasi Kurio, seperti Kompas, Tribunnews, Viva, Elshinta dan masih banyak lagi, dipastikan kredibel, terpercaya dan terkurasi secara ketat. Para jurnalis yang "bermain" di ladang online memang berpacu dengan waktu. Sembari meliput, biasanya para "pemain" online ini sudah mengetik naskah di gawai masing-masing sehingga begitu acara maupun peristiwa berakhir, media online sudah bisa menayangkan beritanya lebih dulu dibandingkan radio dan televisi. Hal ini berbeda dengan jurnalis radio yang harus melaporkannya secara live by phone atau mengedit dan mengemasnya dalam bentuk paket atau features untuk diputar di beberapa waktu maupun hari berikutnya sebagai berita mendalam. Pun jurnalis televisi harus membuat naskah, mengisi voice over (VO) dan melakukan proses editing untuk berita, ataupun menyiapkan kata-kata kunci sebelum melakukan live report dan memastikan seluruh perangkat reportase aman terkendali, seperti microphone, kamera, tripod, lighting, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun