Detail hiasan pohon Natal yang terbuat dari bungkus kopi dan sedotan yang dirangkai (dokpri)
Untuk hiasan lain, berupa permen, ada yang menggunakan bahan baru dan bekas. Bahan barunya berupa kertas pembungkus berwarna emas dan perak. Kertas itu untuk membungkus botol obat yang merupakan bahan bekasnya. Tak ada yang tahu kan kalau di balik bungkus permen yang unyu ini adalah bahan bekas juga? Hehehe.
Hiasan "permen" pada pohon Natal janggel GBI Karunia Kediri (dokpri)
“Proses pengerjaan semua ini dilakukan sejak November 2016. Sekitar 30 jemaat ikut membantu. Kami bekerja sama membuatnya. Waktunya tidak tentu, selonggarnya saja. Misal, sesudah ibadah Minggu sore, setelah jam doa Rabu malam, atau hari lain pada malam hari. Progress-nya di-update di grup WhatsApp gereja. Jadi jemaat bisa tahu.”
Voilà, inilah kreasi pohon Natal janggel ala GBI Karunia Kediri! Lengkap dengan photo booth yang dipasang di halaman gereja.
Kreasi pohon Natal janggel ala GBI Karunia Kediri (dokpri)
Begitu pohon Natal janggel jadi, seluruh jemaat bersuka cita. Tak ayal, sebelum perayaan dan ibadah Natal dihelat pun, kreasi ini sudah menjadi properti foto jemaat. Apalagi di sebelah pohon Natal yang dipasang di halaman gereja ini, terdapat
photo booth. Jadi, hasrat jemaat untuk mengikuti tren berfoto pun bisa dilakukan, terlebih pada momen Natal bersama keluarga tercinta. Tentu, tidak mengesampingkan
makna Natal sebagai penggenapan janji Yesus yang lahir ke dunia untuk menghapus dosa manusia.
Berhubung sementara ini saya berdomisili di Bandung, akhirnya saya kebagian mencicipi photo booth kekinian bersama pohon Natal janggel ini saat perayaan Natal dan tahun baru 2017. Ini dia tampilannya saat pagi dan malam hari. Bersama saya, tentu saja. Narsis sedikit bolehlah yaaaa, hehehe.
Saya berpose di depan pohon Natal janggel, sesudah ibadah Natal pagi. Foto ini tanpa editing apapun (dokpri)
Saya berpose di photo booth dan pohon Natal janggel pada malam tahun baru 2017, sebelum ibadah tutup tahun dimulai dokpri)
Siapa sangka kan, janggel yang biasa kita buang setelah bakar jagung saat tahun baru, ternyata bisa dikreasikan seindah ini?
Bandung, 8 Januari 2017
Luana Yunaneva
Sebelumnya tulisan ini sudah dipublikasikan di blog pribadi penulis, dengan sedikit perubahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya