Film yang disiapkan pihak NuArt Sculpture Park mengisahkan tentang kerinduan pemiliknya untuk menyediakan galeri seni yang bermanfaat untuk banyak orang, serta filosofi budaya di Tanah Air. Bahasa yang digunakan dalam film berdurasi sekitar 15 menit tersebut adalah bahasa Indonesia, dengan subtitle bahasa Inggris.
Namun berhubung naluri jurnalisme muncul dan khawatir kehilangan sosok yang dinanti, saya pun segera menyapa dan berkenalan dengannya. Wanita yang mengenakan dress batik itu membalas sapaan dengan hangat dan senyum lebar. Tak ditunjukkan wajah lelahnya, meski ia baru tiba di Bandung sehari sebelumnya..
Lulusan Université Victor Segalen Bordeaux 2 dan Université Michel de Montaigne Bordeaux 3 itu mengaku, pemilihan Indonesia sebagai salah satu tujuan pameran fotonya tidak lepas dari kecintaannya terhadap Tanah Air kita. Dikatakannya, Indonesia banyak memberikannya inspirasi dalam berkarya. Tentu, hal ini tidak lepas dari kekayaan yang luar biasa, baik seni, budaya, arsitektur maupun kulinernya.
Ketika saya menanyakan, kesenian apakah yang paling menginspirasinya, ia menjawab singkat. Semuanya. Wanita kelahiran 26 Mei 1986 itu menjelaskan kecintaannya pada budaya Jawa yang sangat kaya dan memiliki banyak cerita. Ia bahkan sempat menyebutkan tiga kota di provinsi berbeda, yakni Kota Bandung, Surabaya dan Yogyakarta.
Selain Pulau Jawa, Enora juga tak menampik bahwa ia juga sangat menyukai Sulawesi. Ia merasa nyaman bisa tinggal di sana. Enora yang fasih berbahasa Indonesia ini juga mengaku, setelah meninggalkan Kota Bandung, ia akan membuka pameran foto selanjutnya di Medan dan Bali.
Selain Pameran Foto “Eat It!” milik Enora Lalet, Pesta Sains 2016 juga mengadakan acara utama berupa pameran interaktif “Bon Appétit” atau “Selamat Makan”. Kegiatan ini bekerjasama dengan pusat budaya sains dari Prancis, Cité Nature. Pameran ditampilkan berkeliling seluruh di jaringan IFI, mulai Surabaya (2-17 September), Jogjakarta (23 September-8 Oktober), Jakarta (14-29 Oktober) hingga Bandung (3-18 November), serta Alliance Française (AF) Medan (11-19 November) dan Denpasar (27 November-10 Desember).
Bandung, 8 November 2016
Luana Yunaneva