Benar saja, minyak kayu putih yang Mama selipkan sangat berguna saat hawa dingin Kota Bandung merasuk. Kehangatannya nikmat tidak lama sesudah diusapkan ke bagian tubuh yang saya rasa dingin. Kalau di Malang kulit saya cenderung mengalami alergi berupa gatal-gatal, hal baru saya alami di Kota Bandung. Kala malam menyapa, terkadang nafas saya agak tersengal. Saking dinginnya kota kembang ini, mungkin.
Dalam kondisi seperti ini, kayu putih Cap Lang tak bisa jauh-jauh dari tangan saya. Saya terbiasa meletakkannya di atas meja belajar di dalam kamar. Dengan begitu, saya tidak akan kesulitan untuk mencarinya, baik saat sedang membaca, mengetik, maupun mengerjakan tugas. Cukup mengambilnya di tempat biasa.
Minyak kayu putih Cap Lang yang tinggal separuh, saya letakkan di atas meja belajar di dalam kamar. Tidak jauh dari buku-buku saya. (dokpri)
Bertemu Cap Lang di Kompasianival 2016Dalam Kompasianival 2016 yang diadakan di Gedung SMESCO, Jakarta, 8 Oktober 2016 lalu, saya kembali bertemu dengan “sahabat anak kos” ini. Mengapa saya sebut sahabat anak kos? Bagaimana tidak, minyak kayu putih Cap Lang sangat menolong ketika anak kos jatuh sakit, apalagi penyakit-penyakit ringan yang kerap menghampiri, seperti pusing, sakit perut dan meriang (bukan merindukan kasih sayang lho, hehehe).
Yang menarik, ada inovasi baru yang dibuat oleh PT. Eagle Indo Pharma. Untuk pertama kalinya di Indonesia, perusahaan ini meluncurkan Kayu Putih Aromatherapy. Ada empat varian produk, yakni ekaliptus yang diluncurkan tahun 2011, juga green tea, rose dan lavender yang diluncurkan tahun 2015. Melalui booth di Kompasianival inilah, Kompasianer juga bisa semakin mengenal produk ini.
Moment penggunaan Kayu Putih Aromatherapy (sumber: http://www.kompasiana.com/kompasiana/blog-competition-kayu-putih-aromatherapy-kehangatan-dan-aroma-jadi-satu_57f7a3658823bd232d6e45cb)
Kayu Putih Aromatherapy ini mengandung minyak ekaliptus sehingga tingkat kehangatannya lebih tinggi, juga aroma yang harum dan menenangkan dibanding lainnya. Cocok untuk semua kalangan, terutama mereka yang membutuhkan manfaat dan kehangatan kayu putih tetapi tidak menyukai aroma minyak.
Cara menggunakan Kayu Putih Aromatherapy ini juga lain daripada yang lain lho! Ini dia petunjuknya:
Cara menghirup aroma Kayu Putih Aromatherapy (sumber: http://www.kompasiana.com/kompasiana/blog-competition-kayu-putih-aromatherapy-kehangatan-dan-aroma-jadi-satu_57f7a3658823bd232d6e45cb)
Di booth Cap Lang tersebut, saya juga diberkan kesempatan untuk mencobanya secara langsung dan memberikan testimoni. Saat itu, saya memilih Kayu Putih Aromatheraphy Lavender karena tertarik dengan warna ungunya yang unyu. Benar saja, cukup dengan menuangkan tiga tetes minyak di telapak tangan, menggosoknya sebentar dan mengoleskannya di kening, leher bagian belakang dan pundak, tubuh mulai terasa hangat. Pas sekali! Wangi lavendernya juga menenangkan, bikin susah move on (ehhh) dari booth Cap Lang ini.
Pengalaman mencoba Kayu Putih Aromatherapy Lavender di Kompasianival 2016 bagian 1 (dokpri)
Pengalaman mencoba Kayu Putih Aromatherapy Lavender di Kompasianival 2016 bagian 2 (dokpri)
Sebelum saya meninggalkan booth, tak lupa Tim Promosi Cap Lang juga memberikan sebuah bingkisan. Ternyata kotak kecil itu berisi empat botol Kayu Putih Aromatherapy dengan varian ekaliptus, rose, green tea dan lavender. Masing-masing botol berukuran 30 mililiter. Cocok deh!
Bingkisan Kayu Putih Aromatherapy dari Cap Lang dalam acara Kompasianival 21016 (dokpri)
Saya bisa menggunakan keempatnya sekaligus agar keempat manfaatnya bisa saya gunakan, baik bangun tidur, bad mood, sakit maupun menjelang tidur. Ukurannya yang mudah digenggam, juga praktis dibawa ke mana pun. Mau diselipkan di tas kecil? Bisa banget!
Terima kasih, Cap Lang! Terima kasih, Kayu Putih Aromatherapy!
Bingkisan Kayu Putih Aromatherapy dari Cap Lang dalam acara Kompasianival 21016 (dokpri)
Bandung, 6 November 2016
Lihat Lyfe Selengkapnya