Menelisik kisah hidupnya, saya membayangkan bahwa tentu tidak mudah baginya ketika dokter memvonisnya mengidap fibrosis kistik. Mengutip situs resmi AGL, penyakit genetik yang berhubungan dengan paru-paru, hati, pankreas dan usus ini menyerang lebih dari 6.000 orang di Prancis. Setiap tahunnya, hampir 200 bayi di Prancis dilahirkan dengan penyakit ini. Namun sepertinya, mimpi adalah salah satu hal yang menjadi semangat Grégory dalam menjalani hidup.
Pria kelahiran La Tronche, Paris, 13 Mei 1983 tersebut berusaha membangun mimpi-mimpi mengenai dunia dan alam yang indah di masa yang akan datang. Grégory juga memimpikan kelak ada orang yang mampu mengubah waktu dan keadaan, melawan arus angin. Mungkin maksudnya, ada orang yang berani membuat sebuah perubahan. Dalam bidang kesehatan, misalnya.
Menurut saya, lagu ini memiliki penafsiran ganda.
Pertama, ketika Grégory menyadari bahwa ia menderita penyakit kronis dan tak memiliki banyak waktu di dunia ini, ia berpikir bahwa hidup adalah sebuah kesempatan. Kesempatan untuk meninggalkan jejak yang baik semasa hidupnya. Juga menjaga apapun di sekitarnya. Dengan begitu, ketika kelak tiada, ia dapat meninggalkan kenangan yang manis untuk banyak orang. Upaya melindungi orang lain di sekitarnya, ternyata mampu diwakili kedua orang tua dan adiknya, Leslie Lemarchal, melalui AGL. Teristimewa untuk para penderita fibrosis kistik.
Kedua, Grégory mengajak orang-orang untuk mencegah penyebaran penyakit fibrosis kistik, juga merangkul para penderitanya dengan penuh kasih sayang dan kata-kata yang mampu memotivasi mereka terus hidup. Sebab, para penderita fibrosis kistik ingin hidup normal seperti pada umumnya.
Dan ternyata, mimpi Grégory ini telah diwujudkan keluarganya melalui AGL. Asosiasi yang didirikan di La Préfecture de Savoie, 7 Juni 2007 ini terus menjalankan misi utamanya, yakni meringankan penderitaan fisik dan psikologis pasien, meningkatkan kualitas hidup mereka, kondisi mereka rawat inap, akses ke perawatan dan membantu untuk melaksanakan proyek-proyek. Mereka pun mendidik opini publik di anugerah dalam diri dan anugerah kehidupan. Perlawanan segala bentuk pengucilan dan semua bidang ini mereka lakukan untuk Grégory dan semua penderita penyakit ini yang harus melanjutkan pertarungannya.
Terakhir, ada satu quote menarik dari Grégory Lemarchal.
"Se promettre des choses à soi-même est le plus dur des défis. Le plus beau est de les relever."
"Menjanjikan sejumlah hal untuk diri sendiri adalah sesuatu yang paling sulit dari tantangan. Yang paling indah adalah meningkatkannya."