Ketika saya tengah jenuh dengan lagu-lagu yang makin ke sini justru banyak yang bikin baper (bawa perasaan), saya menemukan beberapa video penyanyi ini yang liriknya berbeda. Berbicara soal cinta? Oh, tidak. Video-videonya yang beredar di situs Youtube justru tidak membahas urusan asmara. Tapi justru hal itulah yang membuat saya menyukainya, bahkan jadi baper karenanya. Lho, kok bisa?
Siapa nama penyanyi itu?
Grégory Lemarchal, penyanyi asal Prancis yang meninggal di usia sangat belia, 23 tahun pada 30 April 2007. Dalam dua tulisan sebelumnya, saya telah membagikan profil penyanyi tampan ini dan dampak yang diberikan pada banyak orang setelah dia meninggal dunia.
Semangat. Satu kata itulah yang dapat saya lihat dari Grégory. Meski penyakit la mucoviscidose atau fibrosis kistik telah menggerogotinya, sebisa mungkin ia tak merasakannya. Hidup justru dijalaninya dengan penuh antusiasme, terutama ketika berolahraga dan bernyanyi.
Bahkan ada kalimat menarik yang saya kutip dari situs resmi Asosiasi Grégory Lemarchal (AGL), mengenai kecintaannya terhadap musik. “Le seul moment où je ne suis pas malade, c’est lorsque je chante,” yang berarti, “Satu waktu di mana aku tidak sakit, adalah ketika aku menyanyi.”
Ia mengaku beruntung, ketika berhasil menjadi salah satu dari 18 kandidat yang lolos Star Academy 4, ajang pencarian bakat yang diadakan stasiun televisi TF1 pada 3 September 2004. Kemudian ia memenangkan ajang bergengsi itu, setelah menjalani berbagai tekanan dan kesulitan di dalamnya.
Dan semangat itulah yang dituangkannya dalam lagu-lagu yang ditulis dan diinterpretasikannya. Dua di antaranya dimasukkan dalam album kelima sekaligus terakhirnya bertajuk “Rêves” (Mimpi-Mimpi) yang diluncurkan pada 16 November 2010. Kedua lagu itu berjudul “Tu Prends” (Kamu Mengambil) dan “Je Rêve” (Aku Bermimp).
Orangnya sudah tiada, kok ada albumnya? Tenang saja, ini album kompilasi. Seluruh keuntungannya disumbangkan untuk AGL, dalam rangka memerangi fibrosis kistik, meningkatkan kesadaran masyarakat perihal penyakit tersebut dan mengontrol para pasiennya ke arah yang lebih baik
Agak sulit memang untuk menemukan pesan-pesan khusus dari penyanyi muda yang memiliki range vokal empat oktaf ini, termasuk dari situs-situs berbahasa Prancis. Namun, saya akan membantu menerjemahkan lirik kedua lagu tersebut untuk membantu pendengar mengetahui, apa pesan yang ingin Grégory sampaikan.
1. “Tu Prends”
Au bord de l'envie tu ressens,
Le doute, l'espoir, à chaque instant,
Perdue, au fond de tes pensées,
Tu vas finir par te trouver,
Le reflet de la glace deviens flou,
La barre du trac te pend au cou,
Et la douceur de l'esprit,
Te donne le souffle de vie,
Tu prends tout cet amour qui te porte,
Tes doigts se croisent pour faire en sorte,
Que tes faiblesses deviennent poussière,
Que tu oublies de te faire la guerre,
Tu prends tout cet amour qui t'emporte,
Tes mains se croisent pour faire en sorte,
Que tes prières caressent le rideau noir,
Que tes yeux s'ouvrent car,
C'est ton soir !
2.Et puis tu avances le long des couloirs,
Au milieu des regards,
Derrière ton visage, tu caches les tags,
Et le teint blafard,
Tu ramasses la moindre étincelle,
De ceux qui te soutiennent,
Le reflet de la glace deviens flou,
La barre du trac te pend au cou,
Et la douceur de l'esprit,
Te donne le souffle de vie
Tu prends tout cet amour qui te porte,
Tes doigts se croisent pour faire en sorte,
Que tes faiblesses deviennent poussière,
Que tu oublies de te faire la guerre,
Tu prends tout cet amour qui te porte,
Tes mains se croisent pour faire en sorte,
Que tes prières caressent le rideau noir,
Que tes yeux s'ouvrent car,
C'est ton soir !
C'est ton soir !
Terjemahan : Kamu Mengambil
Di tepi keinginan kamu merasakan
Keraguan dan harapan setiap saat
Hilang di bawah pikiranmu
Kamu akan mengakhirinya dengan menemukannya
Refleksi es menjadi kabur,
Demam panggung menggantungmu di leher
Dan kelembutan semangat,
Memberikanmu nafas kehidupan,
Kamu mengambil semua cinta yang membawamu
Jari-jarimu menyeberang untuk memastikan,
Bahwa kelemahanmu menjadi debu,
Bahwa kamu lupa untuk berperang,
Kamu mengambil semua cinta yang mendukungmu
Tanganmu bersilang untuk memastikan,
Bahwa doa-doa mumembelai tirai hitam,
Bahwa matamu terbuka karena
Ini adalah malammu!
Lalu kamu mengawali sepanjang koridor,
Di tengah penampilan,
Di balik wajahmu, kamu menyembunyikan tag
Dan kulit pucat
Kamu mengambil sedikit percikan
Dari mereka yang mendukungmu
Refleksi es menjadi kabur,
Demam panggung menggantungmu di leher
Dan kelembutan semangat,
Memberikan nafas kehidupan
Kamu mengambil semua cinta yang membawamu
Jari-jarimu menyeberang untuk memastikan,
Bahwa kelemahanmu menjadi debu,
Bahwa kamu lupa untuk berperang,
Kamu mengambil semua cinta yang mendukungmu
Tanganmu bersilang untuk memastikan,
Bahwa doa-doa mumembelai tirai hitam,
Bahwa matamu terbuka karena
Ini adalah malammu!
Ini adalah malammu!
Dari lirik lagu ini, saya mencoba menafsirkan (ceileh macam cenayang aja ya, hehehe), Grégory pernah merasakan keraguan, termasuk untuk menyanyi di hadapan banyak orang. Situs di atas juga menceritakan bahwa anak pasangan Pierre dan Laurence ini memiliki rasa takut yang luar biasa. Bahkan ia harus bertaruh dengan ayahnya untuk menyanyi di hadapan banyak orang selama sepak bola Piala Dunia tahun 1998. Namun berkat dukungan keluarga yang tak pernah berhenti, ia berhasil mengalahkan keraguan. Bahkan ia menjadikan penyakitnya sebagai semangat untuk menampilkan suara dan penampilan yang terbaik untuk banyak orang. Terbukti, sejak saat itu ia kerap memenangkan sejumlah kompetisi menyanyi di Prancis, sebelum akhirnya ia menjadi Juara Pertama Star Academy 4.
2. "Je Rêve"
Je rêve d'une terre sereine
Là où les gens balancent leurs peines
Je rêve sans fausses notes sans ratures
Je rêve au delà des blessures
Je rêve d'un monde qui s'élève
Au milieu des champs où l'on crève
Je rêve qu'on puisse changer le temps
Lancé contre le vent
Ça fait du temps
Quand on y pense
Qu'on aimerait tant avoir une chance
De changer des choses
qu'on nous impose
Afin d'éviter qu'on explose
Ça fait du temps qu'on nous embrasse
Avec des mots qui laissent des traces
Ça fait longtemps qu'on rêve d'un monde pour nous garder
Ça fait longtemps qu'on rêve d'un monde pour nous garder
Je rêve de gens qui se réveillent
Dans leurs p'tits nids qu'ils s'émerveillent
Je rêve de villes non polluées
Afin que l'air puisse circuler
Je rêve d'un ciel bien étoilé
Là où les cons sont nettoyés
Je rêve qu'on puisse changer le temps
Lancé contre le vent
Car Ça fait du temps
Quand on y pense
Qu'on aimerait tant avoir une chance
De changer des choses
qu'on nous impose
Afin d'éviter qu'on explose
Ça fait du temps qu'on nous embrasse
Avec des mots qui laissent des traces
Ça fait longtemps qu'on rêve d'un monde pour nous garder
Ça fait longtemps qu'on rêve d'un monde pour nous garder
Ça fait du temps
Quand on y pense
Qu'on aimerait tant avoir une chance
De changer des choses
qu'on nous impose
Afin d'éviter qu'on explose
Ça fait du temps qu'on nous embrasse
Avec des mots qui laissent des traces
Ça fait longtemps qu'on rêve d'un monde pour nous garder
Ça fait longtemps qu'on rêve d'un monde pour nous garder
Ca fait longtemps qu'on rêve d'un monde pour nous sauver
Terjemahan : Aku Bermimpi
Aku memimpikan tanah yang damai
Di mana semua orang menyeimbangkan kesedihannya
Aku memimpikan tanpa catatan palsu tanpa penghapusan
Aku memimpikan dunia yang berkembang
Di tempat asal maupun tempat kita populer
Aku memimpikan bahwa ada seseorang dapat mengubah cuaca/ waktu
Meluncur melawan angin
Telah beberapa lama
Semenjak kami memikirkannya
Ketika kami sangat mengingingkan sebuah kesempatan
Untuk mengubah banyak hal
Semenjak kami tertekan
Hingga akhirnya kami menghindar supaya kami tidak meledak
Telah beberapa lama semenjak saling berpelukan
Dengan kata-kata yang meninggalkan jejak
Telah beberapa lama, semenjak kami memimpikan sebuah dunia yang menjaga kita
Telah beberapa lama, semenjak kami memimpikan sebuah dunia yang menjaga kita
Aku memimpikan orang-orang yang bangun
dari sarang kecil yang mereka mengagumi
Aku memimpikan kota yang tidak tercemar
Sehingga udara bisa melakukan sirkulasi
Aku memimpikan langit dengan bintang yang indah
Di mana para idiot dibersihkan
Aku memimpikan bahwa ada seseorang dapat mengubah cuaca/ waktu
Meluncur melawan angin
Telah beberapa lama
Semenjak kami memikirkannya
Ketika kami sangat mengingingkan sebuah kesempatan
Untuk mengubah banyak hal
Semenjak kami tertekan
Hingga akhirnya kami menghindar aupaya kami tidak meledak
Telah beberapa lama semenjak saling berpelukan
Dengan kata-kata yang meninggalkan jejak
Telah beberapa lama, semenjak kami memimpikan sebuah dunia yang menjaga kita
Telah beberapa lama, semenjak kami memimpikan sebuah dunia yang menjaga kita
Telah beberapa lama, semenjak kami memimpikan sebuah dunia yang menyelamatkan kita
Menelisik kisah hidupnya, saya membayangkan bahwa tentu tidak mudah baginya ketika dokter memvonisnya mengidap fibrosis kistik. Mengutip situs resmi AGL, penyakit genetik yang berhubungan dengan paru-paru, hati, pankreas dan usus ini menyerang lebih dari 6.000 orang di Prancis. Setiap tahunnya, hampir 200 bayi di Prancis dilahirkan dengan penyakit ini. Namun sepertinya, mimpi adalah salah satu hal yang menjadi semangat Grégory dalam menjalani hidup.
Pria kelahiran La Tronche, Paris, 13 Mei 1983 tersebut berusaha membangun mimpi-mimpi mengenai dunia dan alam yang indah di masa yang akan datang. Grégory juga memimpikan kelak ada orang yang mampu mengubah waktu dan keadaan, melawan arus angin. Mungkin maksudnya, ada orang yang berani membuat sebuah perubahan. Dalam bidang kesehatan, misalnya.
Menurut saya, lagu ini memiliki penafsiran ganda.
Pertama, ketika Grégory menyadari bahwa ia menderita penyakit kronis dan tak memiliki banyak waktu di dunia ini, ia berpikir bahwa hidup adalah sebuah kesempatan. Kesempatan untuk meninggalkan jejak yang baik semasa hidupnya. Juga menjaga apapun di sekitarnya. Dengan begitu, ketika kelak tiada, ia dapat meninggalkan kenangan yang manis untuk banyak orang. Upaya melindungi orang lain di sekitarnya, ternyata mampu diwakili kedua orang tua dan adiknya, Leslie Lemarchal, melalui AGL. Teristimewa untuk para penderita fibrosis kistik.
Kedua, Grégory mengajak orang-orang untuk mencegah penyebaran penyakit fibrosis kistik, juga merangkul para penderitanya dengan penuh kasih sayang dan kata-kata yang mampu memotivasi mereka terus hidup. Sebab, para penderita fibrosis kistik ingin hidup normal seperti pada umumnya.
Dan ternyata, mimpi Grégory ini telah diwujudkan keluarganya melalui AGL. Asosiasi yang didirikan di La Préfecture de Savoie, 7 Juni 2007 ini terus menjalankan misi utamanya, yakni meringankan penderitaan fisik dan psikologis pasien, meningkatkan kualitas hidup mereka, kondisi mereka rawat inap, akses ke perawatan dan membantu untuk melaksanakan proyek-proyek. Mereka pun mendidik opini publik di anugerah dalam diri dan anugerah kehidupan. Perlawanan segala bentuk pengucilan dan semua bidang ini mereka lakukan untuk Grégory dan semua penderita penyakit ini yang harus melanjutkan pertarungannya.
Terakhir, ada satu quote menarik dari Grégory Lemarchal.
"Se promettre des choses à soi-même est le plus dur des défis. Le plus beau est de les relever."
"Menjanjikan sejumlah hal untuk diri sendiri adalah sesuatu yang paling sulit dari tantangan. Yang paling indah adalah meningkatkannya."
Versi lengkap tulisan tentang Grégory Lemarchal:
Grégory Lemarchal, Penyanyi Perancis dengan Suara Malaikat (1)
Grégory Lemarchal, Ketiadaan Penyanyi Muda ini Justru Berdampak (2)
Grégory Lemarchal: Lagu-Lagunya Menginspirasi, Meski Idap Penyakit Genetik (3)
Bandung, 25 Oktober 2016
Luana Yunaneva
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H