3. Studi beres, mulailah berkarya
Lakukan yang terbaik di bidang apapun yang Anda geluti. Fokus dan taburlah kebaikan karena proses itu dimulai dari diri sendiri. Begitulah yang diajarkan kedua orang tua saya. Ketika kita menaburkan loyalitas dan profesionalisme dalam pekerjaan, sebenarnya kita tengah bersiap menuai berkat di masa mendatang, termasuk di tengah keluarga.
4. Menabung
Tidak ada seorang pun yang dapat melihat apa yang akan terjadi pada hari esok. Tidak heran jika ada pepatah yang mengingatkan, “Berjaga-jagalah!” Ketidakpastian hidup di masa mendatang perlu diantisipasi dengan menabung atau menyisihkan sebagian uang secara rutin dalam periode tertentu.
Kalau Anda termasuk tipe orang yang gemar berbelanja dan merasa kesulitan menabung, tidak ada salahnya jika Anda agak “memaksakan diri” menabung. Caranya dengan menyisihkan sebagian uang di awal bulan atau hari-hari pertama Anda memperoleh penghasilan. Kalau Anda masih kuliah, bisa juga dengan menyisihkan uang saku ketika orang tua baru mengirimi uang bulanan. Lalu bagaimana dengan kebutuhan selama sebulan ke depan? Pakailah uang yang ada. Tentu, uang yang ditabung setiap bulannya disesuaikan kondisi dan kemampuan masing-masing. Jangan sampai memberatkan, tetapi juga jangan sampai mengalami kekurangan untuk kehidupan sehari-hari.
5. Asuransi
Banyaknya hal terduga membuat sebagian besar orang kini mulai melirik asuransi, tak terkecuali saya. Kebutuhan asuransi kini menjadi mendesak karena menyadari bahwa segala kemungkinan terburuk dalam kehidupan ini bisa terjadi, termasuk kematian. Namun kita sadar, ada orang-orang terkasih yang harus dipelihara masa depannya, terutama sang anak. Darah daging itu kelak akan melanjutkan masa depannya. Kalau bukan orang tuanya yang membekali, siapa lagi? Sementara bekal yang akan terus diam dalam sanubari anak adalah ilmu yang didapat di dunia pendidikan.
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia yang berkembang dalam mengikuti kebutuhan masyarakat. Ada beragam produk yang ditawarkan, mengikuti perkembangan teknologi dan zaman sehingga menjadikannya sebagai perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Tanah Air hingga saat ini.
Sebagai pelopor asuransi di Indonesia, AJB Bumiputera 1912 juga memberi perhatian pada generasi muda melalui program asuransi pendidikan anak.
1. Mitra Beasiswa
Program ini menjamin pembiayaan pendidikan anak sepenuhnya mulai TK hingga universitas, terlepas dari perubahan keadaan keuangan dan kondisi orang tua yang telah tiada. Dengan demikian, orang tua tidak khawatir dengan hilangnya masa depan anak saat mereka di luar jangkauan.
Beberapa manfaat yang diperoleh melalui program ini antara lain:
a Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap, sesuai tingkat usia anak
b. Dana Beasiswa anak
c. Santunan meninggal dunia sebesar 100 persen dari uang pertanggungan
d. Bebas premi bagi polis jika tertanggung meninggal dunia.
e. Pengembalian simpanan premi bagi polis saat tertanggung meninggal dunia jika premi dibayarkan secara penuh setelah jumlah premi diperhitungkan.
f. Hak untuk mendapatkan Reversionary Bonus, jika tertanggung meninggal dunia, penebusan polis atau habis kontrak.
2. Mitra Cerdas
Program ini bertujuan mengembangan dana yang dialokasikan untuk pendidikan anak. Berbeda dengan asuransi pendidikan pada umumnya yang hanya menawarkan perlindungan dan tabungan, program ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang telah dibayarkan.
Beberapa manfaat yang diperoleh melalui program ini antara lain:
a. Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak.
b. Jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5 persen per tahun dari akumulasi premi tabungan.
c. Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2.
d. Santunan kematian 100 persen dari Uang Pertanggungan.
e.Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.
f. Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo.
g. Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB) sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4.
Kedua program tersebut bisa diikuti tidak hanya untuk mereka yang sudah menikah, tetapi juga Anda yang berusia 21 tahun. Menarik kan? Jadi, siapa bilang melindungi masa depan anak baru bisa dilakukan setelah anak itu lahir? Anda, bahkan kamu pun bisa melakukannya sejak sekarang.
Bandung, 17 Oktober 2016