Mentari pagi menyeringai dengan teriknya
Panasnya membuat kedua bola mata terbuka
Menyadari raga ini telah terbangun
Meninggalkan alam mimpi semu
Bias warna lain itu masih terpancar
Tiada bersekat, tidak bertepi
Setiap detailnya meronakan kisah
Seakan tersadar dari imaji
Percik mata air hempaskan dawaian angan
Ketika berdiri antara jarum-jarum tegak
Menyulam tak seringan melangkah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!