Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Demi Mimpi, Rela Banting Setir Jurusan dan Korbankan Liburan

25 Mei 2016   22:25 Diperbarui: 26 Mei 2016   01:44 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya berfoto bersama salah satu konsultan dan generasi baru di radio (dokumentasi pribadi)

Sempat nekat akan mendaftar tahun ini, saya mengurus sebagian besar syarat yang telah ditentukan. Salah satunya menerjemahkan ijazah S1 kepada penerjemah tersumpah. Namun karena waktu yang sangat mendesak dan ada urusan lain yang harus diselesaikan di waktu yang sama, saya tidak bisa mendaftar pada tanggal maksimal yang telah ditentukan pemerintah Prancis. Apatah daya, usaha saya terhenti.

Langkah kaki yang terus maju (ilustrasi: http://arenawanita.com/wp-content/uploads/2013/05/Cara-Memakai-High-Heels-1.jpg)
Langkah kaki yang terus maju (ilustrasi: http://arenawanita.com/wp-content/uploads/2013/05/Cara-Memakai-High-Heels-1.jpg)
Namun saya percaya, kaki yang sudah melangkah ini akan terus maju seiring mimpi Unlimit8 yang telah terpatri di kening. Kaki ini tidak diam, hanya langkahnya terhenti sejenak untuk mempersiapkan segala sesuatunya lebih matang. Kerinduan melanjutkan pendidikan S2 di Prancis bukan tanpa alasan. Sepulang dari Eropa, saya ingin menjadi orang yang berguna untuk Tanah Air. Saya ingin kembali ke pekerjaan saya sebagai jurnalis. Juga menulis buku agar kelak jika saya telah tiada, masih ada karya yang ditinggalkan. Lalu mengajar di kampus karena saya teringat dosen pembimbing skripsi yang pernah menawari saya menjadi asisten dosen di kampus cabang. Jujur, waktu itu bukan maksud hati menolak tawaran emas, namun saya memang ingin membekali diri dengan pengalaman kerja di lapangan dulu, sebelum benar-benar menjadi dosen praktisi.

Melalui secuil tulisan dan tutur kata, saya ingin menjadi berkat bagi bangsa ini. Walau hanya ibarat lilin kecil di tengah ruangan gelap.

Bandung, 25 April 2016

Luana Yunaneva

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan untuk Kompasiana dalam rangka mengikuti event #Unlimit8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun