Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Professional Hypnotherapist & Trainer BNSP email: Luanayunaneva@gmail.com youtube: www.youtube.com/@luanayunaneva

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[HUT RTC] Doaku Terjawab dengan Cara Ajaib Melaluimu

15 Maret 2016   21:50 Diperbarui: 17 Maret 2016   20:14 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi: Seorang perempuan sedang berdoa (sumber: http://media.salemwebnetwork.com/cms/CW/faith/11013-woman-in-church-praying.1200w.tn.jpg)"][/caption]

Minggu Ketiga (Terinspirasi Lagu)

“Semua lelaki sama saja!” seruku sembari mengobrak-abrik barang di atas meja kerja. Tiara, sahabatku, hanya menggelengkan kepala. Entah sudah berapa ribu kali dia berusaha menenangkanku hanya karena ulah lelaki itu sejak dua tahun lalu. Ya, Jo adalah kekasih pertamaku yang selalu membuat raga ini mencucurkan air mata hampir di setiap malam.

“Lupakan dia, Sya. Mau sampai kapan kamu menderita seperti ini karenanya?” Tiara menasehatku. “Berdoalah, minta petunjuk Tuhan mengenai sosok pendampingmu di masa depan.”

Kuikuti saran sahabat setiaku ini untuk menerima kenyataan dan mendoakan yang terbaik untuk masa depanku.

 *** 

Sekian tahun berlalu...
Namanya Dicky tapi aku biasa memanggilnya “Ranger” karena ia pernah bercerita kepadaku tentang kesukaannya pada sosok Power Ranger yang terkenal di masa kanak-kanak. Tidak pernah sekalipun ia keberatan dengan panggilan tersebut. Ia justru sangat menyukainya meski kami baru mengenal selama tiga bulan terakhir.

Gaya Ranger yang sederhana tampak 'berbeda' di mataku. Tidak ada getaran yang menyeruak dalam dada maupun kupu-kupu yang seolah menari-nari di perutku. Namun lubuk hati terdalam mendorongku untuk mendoakannya. Entah dalam hal apa. 

Waktu pun berlalu. Ranger yang dewasa membuatku merasa aman saat di dekatnya. Aku bisa tertawa dan merengek lepas layaknya anak kecil, pun belajar banyak darinya yang memiliki banyak pengalaman. Tak pernah kubayangkan ia mengucapkan, “Would you marry me?”. Entah dari mana datangnya sebuah ide dan kukatakan, “Yes, I will.”

***

Tiba-tiba aku terbangun. Ternyata itu hanya mimpi. Aku tertidur dalam keadaan belum membalas pesan Whatsapp dari Ranger, sepulang kantor tadi. Ia hanya mengingatkanku, "Jaga kesehatan di tengah padatnya aktivitasmu." Jadi, mungkinkah dia adalah jawaban doaku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun