[caption caption="Tenggelam di Sampingmu (ilustrasi)"][/caption]Di puncak bukit itu kemarau panjang
Daun-daun meranggas, bunga-bungaku layu
Air mataku kering
Â
Di puncak bukit itu kita bertemu
Jalanan panjang kerontang, ku buka hatiku
Terasa sejuk di sampingmu
Â
Di puncak bukit itu kupandang kemarau
Dengan senyum bersamamu
Siang malam kau sirami hatiku
Bunga-bungaku bermekaran
Â
Di puncak bukit itu hari-hariku tak lagi kering
Malamku tak lagi sepi
Bintang-bintang pun bernyanyi riang
Malam bulan purnama
Â
Ingin ku menari bersamamu
Tapi kau tak pernah mengucap kata cinta
Tak pernah mengucap kata sayang
Bulan purnama berlalu begitu saja
Bintang-bintang menyaksikan dengan air mata
Â
Di puncak bukit itu kau tak pernah memelukku
Tak pernah menciumku, tapi seperti hari-hari yang telah lalu
Kau tetap hadir di sisiku
Â
Di puncak bukit itu tubuhku menggigil kedinginan
Oh, jalanan panjang, sebentar lagi hujan
Ku tenggelam di sampingmu
Â
Bandung, 25 Januari 2016
Luana Yunaneva
 ** Puisi ini sekaligus lirik lagu "Tenggelam di Sampingmu" yang ditulis dan dinyanyikan penulis, Luana Yunaneva, serta digarap bersama rekan, Hanif Nashrullah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI