Mohon tunggu...
L. T. Handoko
L. T. Handoko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Periset

Saya hanya seorang peneliti biasa yang penuh dengan rasa keingintahuan dan obsesi untuk membuat aneka invensi dalam riset bersama grup kecil saya di LIPI yang kemudian diintegrasikan ke BRIN. Info detail silahkan kunjungi http://lt.handoko.id.

Selanjutnya

Tutup

Money

Rumput Tetangga Lebih Hijau...

30 Januari 2012   00:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:18 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327882089763361515

Kesimpulan

Yang harus dipikirkan bukan apakah rumput tetangga lebih hijau, tetapi bagaimana membuat rumput kita senantiasa segar dan hijau. Bukan juga apakah pekerjaan dan profesi kita penting atau tidak, tetapi bagaimana membuat pekerjaan dan profesi kita berguna sesuai cakupannya sehingga pada waktunya diapresiasi orang lain.

Resepnya sama seperti lansiran pak DI, 'fokus dan kerja' sesuai tugas dan fungsi kita. Tidak perlu ambil pusing dengan omongan orang. Seorang pemimpin (minimal untuk dirinya sendiri) yang baik adalah yang berani mengambil dan mengimplementasikan keputusan yang 'benar', dan bukan sekedar menyenangkan orang lain. Untuk kita dengan tusi meneliti, fokus dan kerja keras untuk meneliti ! Indikator peneliti sudah jelas, tidak usah pusing dengan yang lain. Karena yang lain itu urusan manajemen, yaitu bagaimana mengemas aneka keluaran penelitian menjadi sesuatu yang 'terlihat' oleh publik. Jadi jangan terbalik, terbawa oleh publik. Nanti 'publik awam' maunya aplikatif kita cari aplikatif, nanti diejek 'publik akademisi' karena tidak publikasi baru kita tergopoh-gopoh publikasi. Semua sudah jelas, kalaupun ada yang salah adalah kita sendiri yang tidak pernah berani mencanangkan apa yang seharusnya menjadi indikator penelitian sehingga menjadi banci... Apalagi sampai mengeluh dan membanding-bandingkan dengan rumput tetangga. Khan kita bukan 'kambing'...;-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun