Adapun prosedur mengembangkan kreatifitas sebagai berikut
- Mengklasifikasikan jenis masalah yang akan disajikan kepada peserta didik.
- Mengembangkan dan menggunakan keterampilan-keterampilan memecahkan masalah.
- Memberikan ganjaran/hadiah bagi yang berhasil dalam belajar kreatif.
Tak dapat dipungkiri, jika praktek pembelajaran di perguruan tinggi kita dewasa ini masih cenderung bersifat memaksakan materi bahan ajar, bukan pada pencapaian dan penguasaan kompetensi. Disamping itu metode pembelajaran yang ditetapkan juga membosankan, dan juga dalam kegiatan pembelajaran, dosen masih dominan sebagai pusat informasi, peserta didik hanya disuguhi ceramah tanpa memperhatikan peserta didik tersebut faham atau tidak, hal ini dikarenakan mengejar target materi bahan ajar dan perkuliahan selesai. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan tidak bermakna bagi peserta didik dan tidak ditetapkan pada kehidupan sehari-hari.
Pentingnya pengembangan kreativitas pembelajaran akan menghasilkan peserta didik kreatif yang umumnya memiliki kemampuan lebih tinggi dan tangguh jika dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Kemampuan berpikir kreatif sebagai komponen kreativitas akan menghasilkan pembelajaran efektif atau lebih jauh mengembangkan daya nalar tinggi yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan pembelajaran.
Pengembangan potensi kreatif peserta didik akan menghasilkan superior learning. Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif akan memiliki motivasi intrinsik yang tinggi dalam belajar dan memiliki daya dorong kuat, percaya diri, dan kemampuan berpikir tinggi. Juga pengembangan kemampuan berpikir divergent sebagai elemen kreatif akan memperbaiki sikap seseorang dalam belajar dan meningkatkan motivasi belajar atau cara yang ampuh mendorong seseorang belajar.
Dengan kata lain, kreativitas memberikan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan mendatang yang tidak menentu. Berpikir kreatif merupakan unsur penting untuk mewujudkan pembelajaran yang berhasil atau pendidikan bermutu dan keberhasilan dalam kehidupan.
Dosen dan sistem dan metode pembelajaran kreatif
Dosen dan sistem pembelajaran kreatif merupakan syarat untuk melahirkan kreatifitas dalam pembelajaran. Dosen kreatif ialah seorang yang menguasai keilmuan dan memiliki otonomi di kelas (pembelajaran).Â
Dosen kreatif menetapkan tujuan, maksud, membangun kemampuan dasar, mendorong pencapaian pengetahuan tertentu, menstimulasi keingintahuan dan eksplorasi, membangun motivasi, mendorong percaya diri dan berani mengambil risiko.Â
Lalu, fokus pada penguasaan ilmu dan kompetisi, mendukung pandangan positif, memberikan keseimbangan dan kesempatan memilih dan menemukan, serta mengembangkan pengelolaan diri (kemampuan atau keterampilan metakognitif), menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai teknik dan strategi untuk menfasilitasi lahirnya tampilan kreatif, membangun lingkungan yang kondusif terhadap tumbuhnya kreativitas, dan mendorong imajinasi dan fantasi.
Dosen kreatif akan memberikan inspirasi kreatif kepada peserta didik, fleksibel, luas pangaweruh dalam menyajikan materi dan menemukan cara penyajikan kepada anak (peserta didik). Guru kreatif mampu membangun hubungan menyenangkan dan dengan konsisten mengembangkan berpikir divergent di kalangan peserta didiknya.
Dosen kreatif juga bersikap kritis dalam relasi dengan koleganya. Dosen  kreatif suka mengembangkan kritik terhadap dirinya, sikap dan perasaan tidak sepakat (kritis) terhadap sistem yang berlaku. Dosen kreatif memberikan bimbingan dan mengarahkan peserta didik kepada tujuan.Â