Mohon tunggu...
Lalu PuguhWira
Lalu PuguhWira Mohon Tunggu... Wiraswasta - Direktur CV Tanam Tumbuh

Saya hobi bermain game menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Rumah Tua di Pinggir Kota 2

7 Maret 2023   09:29 Diperbarui: 7 Maret 2023   10:24 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tika merasa semakin terjebak dalam kegelapan yang menakutkan. Dia berusaha mencari jalan keluar, namun pintu terus terkunci dan suara-suara mengerikan semakin keras terdengar.

Saat Tika hampir menyerah, dia tiba-tiba melihat cahaya kecil di kejauhan. Dia berlari menuju cahaya tersebut, berharap itu adalah jalan keluar. Tika berhasil keluar dari rumah tua itu, dan dia langsung berlari secepat mungkin.

Setelah melarikan diri dari rumah tua itu, Tika merasa lega dan bersyukur bisa selamat dari kegelapan yang menakutkan itu. Namun, dia merasa ada sesuatu yang mengikuti dirinya, dan suara-suara mengerikan terdengar di belakangnya.

Tika berusaha untuk menyingkirkan rasa takutnya, namun dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia memutuskan untuk segera kembali ke kampus dan mengakhiri eksplorasinya.

Namun, keesokan harinya, Tika merasa tidak enak badan. Dia merasa ada sesuatu yang merasukinya dan membuatnya tidak nyaman. Rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan terus menghantui dirinya, dan dia merasa semakin lemah.

Tika akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan dari seorang dukun. Setelah menjalani ritual pengusiran setan, Tika akhirnya merasa lega dan tubuhnya kembali pulih. Namun, dia selalu merasa takut dan terus terbayang kejadian mengerikan di rumah tua tersebut.

Dari pengalaman itu, Tika belajar bahwa ada hal-hal yang lebih besar dari dunia ini, dan bahwa kita harus selalu waspada terhadap kekuatan yang kita tidak bisa lihat. Dia juga belajar untuk menghargai hidupnya, dan bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk hidup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun