Semarang, INFOPAS -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Semarang berhasil meraih nilai optimal dalam pengukuran Indeks Kapabilitas Rehabilitasi (IKR) yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Prestasi ini menjadi bukti komitmen Lapas Perempuan Semarang dalam memberikan pelayanan rehabilitasi yang berkualitas kepada warga binaan, terutama mereka yang terjerat kasus narkotika.
Pengukuran IKR merupakan sebuah indikator yang digunakan untuk menilai sejauh mana kualitas layanan rehabilitasi yang diberikan kepada narapidana, terutama dalam hal pemulihan dari ketergantungan narkoba. Kegiatan ini dilakukan secara menyeluruh dengan mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh BNN, meliputi aspek-aspek seperti fasilitas, tenaga profesional, serta program rehabilitasi yang diterapkan di Lapas.
Kepala Lapas Perempuan Semarang, Kristiana Hambawani mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh petugas Lapas, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk BNN. "Kami terus berupaya untuk memberikan rehabilitasi yang optimal bagi WBP, dengan harapan mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik dan bebas dari ketergantungan narkotika," ujar Kristiana.
Dengan nilai IKR yang optimal ini, Lapas Perempuan Semarang semakin menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas rehabilitasi, khususnya mereka yang terlibat dalam kasus narkoba. Pencapaian ini diharapkan menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lain untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan yang terbaik bagi warga binaan.
(Tim Humas LPP Semarang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H