Mohon tunggu...
Didaktik Online
Didaktik Online Mohon Tunggu... Jurnalis - Lembaga pers Mahasiswa

Akun Resmi kami, dan Ikuti juga https://didaktikonline.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Jam Bersama Pak Sumali

5 Agustus 2020   16:20 Diperbarui: 5 Agustus 2020   16:27 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Rumah Bapak Sumali oleh LPM Didaktik

Disana Pak Sumali merasa tidak bisa berkerja. Sehingga Pak Sumali berserta istrinya memiliki solusi untuk bisa berkerja kembali yaitu : dengan pindah tempat.

Pak Sumali mulai pindah dari desa Bantur menuju Hutan yang sekarang di kenal desa Tambak Rejo. Disana, Pak Sumali melihat lahan yang cocok dan strategis untuk bertani dan berternak. Sebab awalnya, wilayah itu merupakan hutan. Tidak ada kendaraan trasportasi untuk bisa menjangkau tempat ini.

Kami terus mendengarkan ceritanya sambil sesekali meminum teh. Lanjut kami pun bertanya-tanya terkait kehidupannya.

"Kenapa Pak Sumali menetap disini ?"

"Ya karena disini sangat cocok untuk saya melangsungkan hidup. Disini terdapat lahan yang strategis untuk bertani dan bertenak"

"Dalam bertani, bapak menanam apa saja ?"

"Padi , jagung, ubi, dan pisang "

"Hasil dari pertanian bapak berapa?"

"Tergantung musim juga mas. Kalau musimnya bersahabat, ya 600.000 ribu sampai 3.600.000 ribu rupiah "

"Bapak disini ada surat legalitas ?"

"Ya. saya dan istri saya ada surat KK. Meski KTP kami ketinggalan di Bantur mas. Namun untuk surat tanah ini illegal mas"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun