Mohon tunggu...
Mezaro Power
Mezaro Power Mohon Tunggu... Konsultan - Motivasi, Inspirasi dan Kreasi (www.mezaropower.com)
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jujur (bicara apa adanya), Tegas dan Bertanggung Jawab, visit : www.mezaropower.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jabatan Kementerian, Ono Niha Berbangga, Dampaknya Bagaimana?

25 Oktober 2019   13:38 Diperbarui: 25 Oktober 2019   13:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ono Niha terlihat berbangga amat dengan adanya nama-nama Ono Niha di jajaran kementerian Jokowi Ma'aruf, terlihat beramai-ramai mengucapkan selamat seakan semuanya ingin memperlihatkan rasa bangganya lewat ucapan selamat ini.

Yah, itu positif, ada baik-benar dan memang harus demikian. Tetapi, adakah yang memahami bahwa impilikasi yang harusnya didapatkan kepulauan Nias atas kehadiran mereka di jajaran pemerintahan pusat adalah bagaimana mereka dapat menjadi alat pendorong pemberantasan tingginya permainan korupsi di Sumatera Utara, khususnya di kepualuan Nias.

Jika ternyata mereka tak mampu menjadi mediator pendorong untuk hal ini, maka oknum yang sudah ada di jajaran kementerian adalah hanya boleh dibanggakan di tatanan kelaurga dan rekan-rekan. Kita tentu berbangga atas prestasi mereka, tetapi kita ingin melihat implikasi dalam kata pemberantasan korupsi, penegakkan hukum ba dano Niha. Kita ingin lihat .....

Kita ingin lihat pak Yasona Laoly dkk, bagaimana mereka mendorong majunya peningkatan pemberantasan korupsi, narkoba dan permainan mata di kepulauan Nias. Bagaimana pak Yasona menggergaji oknum-2, dengan link yang ada padanya, yaitu oknum pelaksana pemerintahan di kepulauan Nias yang cara kerjanya tidak sesuai harapan masyarakat dan bahkan terindikasi uang yang sekian miliar belum mampu mengelolahnya (") sebagaimana masyarakat harapkan.

Kualitas jalan-jalan di kepualauan Nias sangat memperihatinkan, tempat-temat wisata tidak sesuai dengan impian dan atau dengungan di MEDSOS. Gedung DPRD dan kantor Bupati di Kab. Nias, misalnya, hingga sekarang tak juga beres dan terkesan terabaikan dengan sejuta alasan. Apakah pak Yasona Laoly dan lain-lain mampu menjadi mediator untuk menggergaji oknum para koruptor di kepulauan Nias?  

Inilah yang diharapkan dari pak Yosana dkk yang sudah dekat dengan JOKOWI pada periode kedua ini, dan jika ternyata tidak bisa, mohon maaf, keberhasilan pak Yasonal Laoly hanya patut kita banggakan sebagai keberhasilan diri sendiri dan keluarga.

Kita ingin lihat dana pengembangan pariwisata di kepulauan Nias sungguh terkelola, dan mohon maaf, jika hal ini tidak terjadi, maka kebanggaan yang keluar dari rasa bangga Ono Niha hanyalah ucapan seremonial tiada guna.

Di periode kedua ini, pak Yasona Laoly dkk di pusat harus berani dan mampu membawa pembaharuan di kepulauan Nias, harus mampu mempersatukan Ono Niha di seluruh Indonesia dan saatnya berhenti untuk saling berkata TIDAK MEMBANGUN SATU DENGAN YANG LAIN.

Pak Yasona Laoly punya kapasitas untuk membuat terobosan ini, kita ingin lihat pak Yasona Laoly meninggalkan karya besar di kepulauan Nias terutama dalam hal pengembangan pariwisata, pemberantasan korupsi dan persatuan di dalam kata Ono Niha. Jika pak Yasona Laoly sanggup membuat hal ini, maka kita sarankan tidak usahlah terlalu banyak ormas Ono Niha di sana-sini, tak terlalu banyak manfaatnya.

Harapan kita pak Yasona Laoly dkk melakukan terobosan besar di kepulauan Nias, syukur Tano Niha bisa menjadi propinsi, jika tidak, tak apa-apa, asal pemberantasan korupsi di kepulauan Nias ikut dikawal dan kita ingin pantau dari jarak jauh. JSR

Catatan : MEZARO NDRAHA mengucapkan selamat kepada Pak Yasona Laoly atas prestasi dan juga kepada pak Suahasil Nazara dll, jangan lupa dampak yang diharapkan oleh masyarakat Nias secara global pak......, "Itu Yang Penting"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun