LPKA Undang Damkar Kota untuk Berikan Simulasi Penanggulangan Kebakaran

Gorontalo -- Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Gorontalo undang Damkar Kota Gorontalo untuk berikan simulasi penanggulangan kebakaran, kamis (2/11).

Bertempat di halaman apel, simulasi ini diikuti oleh ini diikuti oleh Pejabat Struktural, staf maupun regu jaga.

Dokpri

Kepala LPKA Irfan Ibrahim Sofan mengucapkan terima kasih kepada Damkar Kota yang telah menyempatkan waktu datang ke LPKA.

"Dengan adanya kegiatan ini saya mengharapkan kesadaran dan perilaku pegawai maupun anak binaan dapat berubah untuk dapat meminimalisir potensi penyebab kebakaran dan tahu apa yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran," tuturnya.

Dokpri

Sementara itu Agung sebagai pemateri dalam sosialisasi ini menyampaiakan bahwa "Alat pemadam kebakaran yang disediakan di LPKA merupakan alat pemadam kebakaran api yang sangat ringan karena hanya bisa menjangkau api yang berjarak dekat saja dimana jika di damkar APAR yang seperti itu hanya digunakan di mobil."

"Ada juga apar ukuran 3 kg yang jangkauannya mencapai 3-10 km itu yang khusus digunakan di ruangan-ruangan seperti ini namun jika ada pemasangan seperti itu, kita juga harus melihat posisi gedung."

Dokpri

"Untuk tabung pemadam kebakaran ini ada 4 macam salah satunya seperti yang ada di LPKA ini yaitu alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder. Dimana APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk kering kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan Oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran."

"APAR Jenis Dry Chemical Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C namun tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya."

"Disamping itu cara perawatan APAR juga sangat penting seperti melakukan pembersihan dan pengecekan fungsi. Dapat dilakukan setidaknya 1 atau 2 bulan sekali agar alat pemadam bisa berfungsi dengan optimal saat dibutuhkan."

LPKA Kelas II Kanwil Kemenkumham Gorontalo

Heni Susila Wardoyo