Mohon tunggu...
LPKA Gorontalo
LPKA Gorontalo Mohon Tunggu... Operator - Lpka gorontalo

Lihat Sepatu Lars

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pro Aspirasi RRI Gorontalo "Kota Layak Anak dan Ramah Anak", Begini Tanggapan Kepala LPKA Gorontalo

14 Juni 2022   10:06 Diperbarui: 14 Juni 2022   10:14 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gorontalo -- Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Gorontalo jadi salah satu narasumber dalam acara Pro Aspirasi yang merupakan program RRI Gorontalo dengan tema "Kota Layak Anak dan Ramah Anak, Sekedar Slogan?", Selasa (14/6).

Selain Kepala LPKA Gorontalo (Kurnia Panji Pamekas) ada 3 narasumber lainnya yakni Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak  Kementerian PPPA RI (Sri Prihantini Lestari Wijayanti), Tokoh Publik sekaligus Pembina WireG (Sri Dewi Nani) dan Ketua P2TP2A Bone Bolango (Lolly Pou Yunus).

Narasumber PPPA RI Sri Prihantini mengatakan bahwa "kalo kita lihat tentang kota layak anak, ini adalah salah satu perwujudan dari niat kita untuk membangun daerah yang nyaman untuk anak. Bermula dari konvensi hak anak, PBB yang sudah di ratifikasi oleh Indonesia dalam Keputusan Presiden No 36 Tahun 90. Dan bagaimana cara memenuhi hak anak agar tidak bermasalah yang pertama kita penuhi hak-haknya. Kemudian anak jangan dibiarkan bergaul terlalu parah dengan teman-temannya. Hak wajib belajar anak harus dipenuhi jangan sampai ada anak yang tidak sekolah".

Selanjutnya Kepala LPKA menaggapi terkait hal penanganan ABH beliau mengatakan bahwa "di LPKA Gorontalo dengan isi hunian 25 anak kami semaksimal mungkin membuat inovasi salah satunya Aplikasi Pilar Pembinaan dimana didalam aplikasi tersebut terdapat berbagai macam informasi pelayanan terhadap ABH tersebut baik dari kesehatan, makanan maupun pendidikannya".

Disamping itu Kepala LPKA menjawab pertanyaan moderator terkait pendidikan anak, beliau menjelaskan bahwa "kami disini melaksanakan pendidikan formal dan non formal yang sebelumnya sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak luar. Dan pelaksanaannya ini kami lakukan di luar LPKA yaitu di sekolah mereka masing-masing dengan beberapa petugas pengawalan. Ada juga yang kegiatannya berlangsung di dalam LPKA seperti kegiatan non formal".

"Sebagai informasi juga ada beberapa anak didik kami yang menerima beasiswa pendidikan tanpa membedakan si kaya dan si miskin yang jelas dia ABH kita berikan hak hak mereka".

Ibu Dewi Nani sebagai Pembina WireG menanggapi terkait maraknya kekerasan anak di Gorontalo apakah sudah bisa disebut kota layak anak beliau mengatakan bahwa "Kalo kita bicara layak anak berarti bicara terkait kenyamanan. Ada beberapa hal yang jadi dorongan antara lain peran Pemerintah maupun peran Lembaga lembaga pendukung dan lain-lain". (Humas LPKA Gtlo, Juni 2022)

LPKA Kelas II Kanwil Kemenkumham Gorontalo

Heni Susila Wardoyo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun