Penulis : Imelda Junita
Desa Wangisagara yang berlokasi di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebelumnya merupakan desa tertinggal. Namun, Desa Wangisagara kini telah berubah menjadi desa sejahtera.Â
Hal ini didukung oleh beberapa faktor antara lain keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui pengembangan sejumlah unit usaha mulai dari pengelolaan pasar tradisional, koperasi simpan pinjam, jual beli produk kerajinan.Â
Selain itu juga, desa ini secara mandiri mengatur pengelolaan sarana olahraga (publik) dan tempat wisata lokal yang menarik. Semakin berkembangnya usaha masyarakat Desa Wangisagara, semakin dirasakan pula kebutuhan akan pendampingan dari berbagai pihak yang secara kompeten membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.Â
Pendampingan yang bersifat kolaboratif baik dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat maupun institusi pendidikan, misalnya dalam hal pengelolaan keuangan yang lebih optimal dapat  meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan. Â
Pendampingan kolaboratif ini akhirnya dapat dilaksanakan antara Bank Indonesia sebagai otoritas yang berperan dalam mengeluarkan sejumlah kebijakan keuangan di Indonesia serta menjaga stabilitas keuangan dan menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat, bersama dengan Bank Sampah Bersinar yang memberikan layanan edukasi dan inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat untuk mencapai circular economy, menggandeng Fakultas Bisnis UK Maranatha  untuk memberikan edukasi serta pelatihan keuangan inklusif kepada masyarakat Desa Wangisagara.Â
Pelatihan ini diberikan dalam dua kali pertemuan pada bulan November 2022 yang diselenggarakan di Gedung Kampung Budaya dan Kantor Desa Wangisagara oleh fasilitator dosen Fakultas Bisnis UK Maranatha Program Studi Manajemen, Ibu Maya Malinda, S.E., M.T.,Ph.D. beserta Imelda Junita, S.E., M.T., Sri Zaniarti, S.E., M.M., Susanti Saragih, S.E., M.Si., Fanny Kristine, S.E., M.M., Dr. Yolla Margaretha, S.E., M.M.,Dr. Henky Lisan S., S.E., M.Si. dalam tim edukator Fakultas Bisnis UK Maranatha.
Pelatihan ini memperkenalkan beberapa topik penting yang perlu dipahami masyarakat terlebih dahulu yaitu  bagaimana mengelola keuangan pribadi dan keluarga.Â
Seringkali kita mengalami masalah keuangan, yang sesungguhnya bukan disebabkan karena tidak cukup uangnya, tetapi justru karena kita yang tidak pandai mengaturnya, seperti motto yang berbunyi "Rejeki dari Allah akan cukup untuk 'hidup', tetapi bisa jadi tidak akan pernah cukup untuk memenuhi 'gaya hidup'." Masalah keuangan ini akhirnya menimbulkan dampak lebih lanjut seperti perceraian atau anak putus sekolah.Â
Terdapat beberapa kiat yang dapat dipraktikkan dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga, dimulai dari mengetahui kondisi keuangan saat ini melalui identifikasi sumber penghasilan dan besaran pengeluaran bulanan, menentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai seperti membeli kendaraan pribadi, renovasi rumah, ibadah umroh, dan lain-lain.Â