Mohon tunggu...
masario
masario Mohon Tunggu... Lainnya - Pengembang Teknologi Pembelajaran BBGP Jawa Tengah

hobi nya baca, tulis tulis puisi, merangkum hasil belajar. seperti yang ditulis disini juga hasil belajar, jadi mohon maaf jika penulisannya sepotong sepotong

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Active Learning Versus Passive Learning

20 September 2023   11:08 Diperbarui: 21 September 2023   11:52 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses belajar siswa aktif (dokpri)

Beberapa waktu ini, Kembali menggaung kata active learning. Active learning biasa diterjemahkan dengan kalimat siswa belajar aktif. Active learning ini menggaung seiring dengan dicanangkannya kurikulum merdeka. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa kurikulum merdeka mengusung suatu ”pendekatan” diferensiasi pada proses pembelajarannya.

Pembelajaran diferensiasi merupakan suatu pembelajaran dimana guru harus menyiapkan para siswanya sejak awal. Mulai dari bagaimana karakter siswa, kemudian diimplementasikan kepada seperti apa konten pembelajaran yang sebaiknya dibawa ke dalam kelas, proses pembelajaran bagaimana yang dapat dibawa kelas dan tentu saja produk hasil belajarnya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dan kecenderungan siswa dalam memahami konten yang diberikan. 

Mengapa demikian? Prinsipnya setiap ”siswa” sudah membawa kebiasan belajarnya masing masing. Akibat dari kebiasaan belajar beragam ini, dapat kita pahami bersama bahwa kemampuan siswa untuk memahami suatu konten ”pembelajaran” , tentu akan memiliki cara yang beragam pula. Keberagaman kemampuan siswa dalam memahami konten pembelajaran inilah yang saat ini,  harus diwadahi oleh guru dalam proses pembelajaran diferensiasi.

Perbedaan cara belajar siswa ini tentunya memberi tingkat kesulitan tersendiri bagi guru. Salah satu jembatan untuk memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran diferensiasi adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran siswa aktif. Pembelajaran siswa aktif merupakan suatu strategi supaya siswa dapat lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Guru, dapat memanfaatkan ragam strategi pembelajaran siswa aktif. Keaktifan siswa dalam proses belajar siswa dan membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan kritis, kreatif dan berpikir mandiri.

Beberapa ciri ciri pembelajaran dengan menggunakan strategi atau pendekatan siswa aktif adalah: a)terdapatnya pola belajar berbasis kelompok; b) dimunculkan pola belajar berbasis masalah; c) atau pola belajar berbasis proyek; d) terjadinya proses kolaborasi dalam belajar; e) adanya penugasan; f) bersifat gaming; g) belajar mandiri; h) memanfaatkan teknologi terkini (misal menggunakan AI); i) memberi kesempatan kepada siswa untuk memunculkan sebuah pertanyaan terbuka; dan j) tentu saja sistem penilaian yang sesuai.

Aktivitas belajar supaya dapat memberikan proses belajar bermakna tentu saja harus dirancang.  Diharapkan proses pembelajaran dapat memberikan ketertarikan bagi siswa untuk lebih mendalami atau mempelajari materi pelajaran secara tuntas. Karena ketertarikan inilah yang akan memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa. Semakin menarik pengalaman belajarnya, maka retensi materi pelajarannya akan semakin bertahan lama.

Selanjutnya bagaimana dengan passive learning, apa yang salah dengan pendekatan pembelajaran ini? Kita semua tahu, hingga saat ini sebagian besar dari ”kita”, masih menyalahkan proses belajar yang kita alami pada masa lalu. Jujur saja, sebagai guru tentu mengingat  ingat bagaimana dulu mereka belajar saat masih dijenjang yang sama dengan yang diampu sekarang. Dan selama ini, proses belajar yang diberikan kepada kita saat itu selalu mendapat label sebagai Pembelajaran tradisional atau pembelajaran konvensional atau pendekatan belajar siswa pasif (passive learning).

Pembelajar siswa pasif selama ini dilabeli dengan pembelajaran tradisional, dimana siswa datang, pasang ”kuping” dan mata baik baik. Pada pola ini tugas siswa hanya memanfaatkan kedua indar tersebut untuk merekam semua informasi yang diberikan oleh guru, kemudian masukkan ke otak dan simpan baik baik. Nanti pada saatnya, siswa akan ditanya hal tersebut. Pada kemajuan selanjutnya, informasi yang disampaikan oleh guru itu dapat disimpan dalam bentuk catatan, sehingga ada kesempatan bagi siswa untuk mengulang kembali informasi yang disampaikan oleh guru. Adapun pengertian Pembelajaran siswa pasif sendiri, sebenarnya adalah proses pembelajaran dengan guru cenderung berperan sebagai sumber utama pemberi informasi. Sementara itu, siswa lebih banyak berperan sebagai penerima informasi. Sebagai penerima informasi, aktivitas siswa sebagai pendengar dan pengamat saja. 

Ciri ciri pembelajaran siswa pasif adalah: a) Ceramah,guru memberikan ceramah tanpa banyak interaksi dengan siswa; b)Pembacaan Teks, siswa diminta untuk membaca teks atau materi walaupun setelah dibacakan kemudian guru memberi pendalaman, tapi bentuknya masih informatif; c)Drilling soal, siswa melakukan latihan-latihan berulang-ulang; d) Penggunaan Bahan Tertulis atau Presentasi, pada pola ini cenderung memperkuat ceramah guru; e)Evaluasi Berfokus ranah berpikir sederhana saja, lebih kepada  pengetahuan faktual dan belum menggali pemahaman konseptual.

Pada situasi atau proses pembelajaran tertentu, sebenarnya pendekatan pembelajaran pasif sangat tepat. Sebagai contoh pada pada menghafal Al Qur an dan Al Hadits atau pada kitab suci lainnya tentu saja. Kita sangat paham bukan, bahwa dalam pewarisan Kitab suci tersebut, satu huruf atau titik pun tidak boleh kurang. Mengapa? Tentu saja kurang atau lebih huruf dalam kitab suci dapat mengakibatkan perubahan arti dan makna. Tetapi saat mereka harus belajar implementasi dari apa yang telah dihafalkan, tentu saja ”pendekatan” pola belajar siswa pasif menjadi cenderung tidk efektif. 

Contoh yang lain lagi, untuk melatihkan siswa tentang keterampilan menghitung dasar. Maka satu satunya metode yang tepat ya drilling, bukan yang lain. tetapi, ketika kita dihadapkan tentang aplikasi hitungan dasar, maka sistem drill sudah tidak sesuai. Pembelajaran siswa pasif menurut pendapat beberapa ahli pembelajaran cenderung kurang efektif apabila digunakan untuk memahami pemahaman materi kekinian yang cenderung semakin kompleks dan dinamis.

Nah, pripun guru apa yang sebaiknya kita lakukan? Dalam hal mengelola pembelajaran, guru memang harus jeli dalam memilih strategi belajar yang akan digunakan oleh siswa. Yuks kita rubah strategi mengajar kita pelan pelan.

Daftar Rujukan

Silberman, Melvin L. (penulis); Raisul Muttaqien (penerjemah). (2017). Active learning : 101 cara belajar siswa aktif. Bandung :: Penerbit Nuansa Cendekia,.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun