Mohon tunggu...
Gita Lovusa
Gita Lovusa Mohon Tunggu... Freelancer - penyemarak di serusetiapsaat.com

Penyuka kebaikan, penyuka senyuman, penyuka bacaan, penyuka tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Monolog Pagi

11 November 2022   06:40 Diperbarui: 25 Oktober 2023   13:36 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama nggak menulis di sini dan kangen.

Mengamati beberapa hal dan merenungkannya, bikin monolog kerap terjadi.

Di usia yang matang ini (40 tahun), kata Ustadz Ahmad Homsani, pasti banyak yang terjadi dan berbeda dari 10-20 tahun lalu.

Ya iya lah ya, masa gitu-gitu aja.

Tetep jadi anak TK dong :D

Nggak maksud meremehkan anak TK ya karena saya pencinta anak-anak.

Maksudnya ya tantangan pasti berbeda dan meningkat agar kita pun terus tumbuh menjadi pribadi dan hamba-Nya yang lebih baik.

Seperti ketika di usia 30an, pertama kali kaget mulai ada kerut (aiih), pertama kali ada plus di mata. Sebelumnya bahkan berkacamata pun nggak.

Mengalami beberapa sakit yang dulu nggak pernah dialami. 

Mengalami perasaan yang baru kali itu juga dirasakan.

Ya Allah, apa ini? Bagaimana ini?

Kayaknya banyak bingung.

Tapi beruntungnya kita karena ada Allah.

Like Daud Kim said; ketika kita sukses dan berhasil, kita sadar bahwa itu bukan karena kita, tapi karena Allah. Pun ketika sedang kurang oke, kita tahu bahwa Allah nggak pernah ninggalin kita.

Bahwa rahmat-Nya luaaas.

Terkadang bertanya, kok Allah ngasih ini ke aku?

Apa tujuan-Nya? Apa keinginan-Nya?

Ketika seperti berada di kondisi no way out, tetap langitkan doa dan harap pada-Nya.

Meski terasa butuh effort lebih. Ya di situlah letak indah dan letak pahalanya, kan?

Keyakinan kita atas kuasa-Nya, yang yah apalah kita yang serba terbatas ini.

A yang dilakukan, tidak selalu berjalan menuju B.

C yang diharapkan, ternyata dapatnya F.

Seorang teman bertanya, emang kamu pernah kayak gitu?

Ya pernah dong. Sepertinya dia menganggap hidup saya baik-baik dan lurus-lurus aja :D

Kayaknya semua orang ngalamin ya ups and downs ini, meski jalan ceritanya beda-beda.

Trus trus, apa kesimpulanmu?

Kesimpulan sederhana yang terilhami juga dari Allah pastinya. 

Bahwa apapun yang terjadi, Allah cuma pengen kita balik pada-Nya.

Semakin banyak mengingat-Nya, semakin mengandalkan-Nya, dan semakin taat pada-Nya.

It's really not an easy task, but its worthed. Really worthed.

Karena ya apa sih yang dicari selain Allah?

Siapa siy yang bisa ngasih kita amazing things yang bahkan beyond our expectation, selain Dia?

Siapa juga yang bisa ngasih kita hanya satu kesulitan, sedangkan kemudahannya bejibun, selain Diri-Nya?

Pun Allah ngasih kita aneka macam aneka variasi dalam hidup, nggak lain dan nggak bukan.. agar kita semakin rendah hati.

Bahwa shalat lima waktu yang mungkin bagi sebagian orang terasa so easy peasy,

ternyata bagi sebagian lain adalah kemewahan. Yang ketika mereka bisa melakukannya, mereka merasa sangat antusias dan bahagia.

Dan siapa tau justru pahala dan kemuliaan mereka yang lebih besar. Hik.. usap-usap hati.

Ketika kita melihat kekurangan seseorang yang menurut kita nggak banget, eh ternyata sedekahnya pol-polan pisan. Nggak pake mikir tuk berbagi dengan orang lain.

Yang menurut kita kok orang itu lambat banget belajarnya, eh siapa tau memang Allah desain seperti itu, agar dia terus menerus belajar dan bikin Allah makin cinta. Huhu..

Pokona mah selalu ada celah tuk semakin rendah hati dan berprasangka baik.

Asalkan kita meminta pada-Nya dan terus mengupayakannya.

Oh Allah, please help. Always.

::

Ditulis atas kerinduan menulis panjang gini.

Juga untuk yang tersayang, beberapa teman seusia yang sedang diberi kesempatan beribadah lewat sakit.

Insyaallah Allah sebaik-baik penyembuh dan pemberi nikmatnya hidup dalam kasih sayang-Nya ya, gaes. 

I love you 💕

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun