Mohon tunggu...
Gita Lovusa
Gita Lovusa Mohon Tunggu... Freelancer - penyemarak di serusetiapsaat.com

Penyuka kebaikan, penyuka senyuman, penyuka bacaan, penyuka tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Belajar Bahasa Arab Al-Quran?

1 Juli 2020   10:52 Diperbarui: 1 Juli 2020   10:56 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai kelanjutan dari kebiasan menulis resume kajian NAK, saya ingin cerita tentang kelas pembukaan QAC yang diikuti awal Juni kemarin. Di kelas pembukaan, Mas Fikri Ibrahim menjelaskan kenapa sih kita perlu belajar bahasa Arab Al-Quran?

Karena Allah swt sayang sekali sama kita sehingga Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Tak hanya itu, Allah swt mengulang ayat yang sama sebanyak empat kali di surat Al-Qamar.

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar: 17).

Serta ada di tiga ayat lainnya di surat Al-Qamar. 

Ayat ini menyatakan bahwa Allah langsung yang memudahkan siapapun yamg belajar Al-Quran untuk berdzikir, mengingat-Nya. Ada kata lidzikri di ayat tersebut. Hmm, sudah lah Allah yang berkata. Diulang sampai empat kali pula. Gimana nggak berarti Allah mau memudahkan banget itu?
Mas Fikri mengingatkan peserta untuk meniatkan belajar bahasa Arab Al-Quran untuk berdzikir. Hal ini juga yang terus Mas Fikri ingatkan setiap hari selama pembelajaran.

Di awal belajar bahasa Arab Al-Quran, jangan merasa minder. Apalagi jika ada teman sekelas yang sudah pernah belajar bahasa Arab sehingga lebih mudah mengikuti. Terus saja semangat belajar, meski perlahan-lahan.
Jika nanti pemahaman dan kemampuan sudah semakin oke, jangan rendahkan orang lain.

Selalu rendah hati :)

Rendah hati di hadapan manusia dan merendahkan diri di hadapan Allah ini juga yang diingatkan Mas Fikri setiap awal kelas.

Ustadz Nouman pun mengatakan hal serupa, bahwa tujuan dari pendidikan atau pengajaran adalah menjadi rendah hati. Huhu, tujuan yang jarang disebut. Padahal inilah esensi utama pembelajaran.


Yaqro ul quran
18: 65-67
Nabi Musa diuji dalam kesabaran. Padahal Nabi Musa adalah orang yang paling banyak berbicara dengan Allah. Allah sampai menyebut Nabi Musa as sebanyak 100 kali di dalam Al-Quran. Wow! Sedangkan Nabi Muhammad saw hanya disebut sebanyak empat kali.
Sabar adalah kunci dalam belajar. Ingat kisah Nabi Khidr di surat Al-Kahfi. Luruskan niat dulu, belajar untuk berzikir.

Bagaimana kita belajar bahasa Arab Al-Quran di QAC?
Dengan menguraikan 'kode' bahasa Al-Quran, yakni sebuah usaha untuk mengapresiasi keagungan Al-Quran Al-Karim.

Mengikuti kelas QAC level 1 selama 15 hari berturut-turut memberi persepsi baru mengenai belajar Bahasa Arab Al-Quran. Jika selama ini yang didengar adalah Bahasa Arab itu susah. Bahasa paling rumit seduni. Jadinya keder maju mundur mau belajar Bahasa Arab. Apalagi ini Bahasa Arab Al-Quran ya. Tapi karena waktu itu saya dapat rekomendasi dari teman di Matrikulasi NAK Indonesia dan memang pengeen belajar Bahasa Arab Al-Quran. Jadilah cus daftar.

Bagaimana pesan kesan saya belajar di QAC?

Pas ngikutin kelasnya, hohoho masyaallah, baru tahu kalo belajar bahasa Arab Alquran bisa semenyenangkan ini. Kadang ada rasa lagi belajar matematika karena ternyata pola linguistik bahasa Arab Alquran itu logis banget. Kadang berasa jadi detektif yang lagi seru memecahkan kode-kode untuk semakin tahu mutiara makna dalam ayat Alquran. Ya ada siy pusing dan bingung-bingungnya. Namanya juga pemula bingit.. tapi aiih mas fikri ngajarinnya enak, step by step, dan sabar banget. Setelah kelas beres pun, masih ada diary book tuk dikerjakan selama 60 hari. Biar murid-muridnya ini terus mengulang pelajaran dan makin mahir.

Kalau men temen mau belajar Bahasa Arab Al-Quran, cus deh pantengin ig @QACjakarta. Info-info dan testimoninya semua ada di sana. 

And then let Quran embraces our heart.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun