Mohon tunggu...
Gita Lovusa
Gita Lovusa Mohon Tunggu... Freelancer - penyemarak di serusetiapsaat.com

Penyuka kebaikan, penyuka senyuman, penyuka bacaan, penyuka tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Memahami Al Quran adalah Tujuan

5 Mei 2020   10:16 Diperbarui: 5 Mei 2020   10:16 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Saya menonton ceramah Ustadz Nouman Ali Khan lebih sering di channel youtube free quran education karena nontonnya sama anak. Biar sama-sama belajar gitu. 

Pernah juga siy, di channel youtube Nouman Ali Khan, tapi jarang. Nah, kali ini di Matrikulasi NAK Indonesia dapat rekomendasi dua video yang harus ditonton. Belum pernah saya tonton sebelumnya, tapi masyaallah mencerahkan bangeet dan bikin semangat.

Video pertama tentang memahami Al-Quran. Ah ternyata memahami Al-Quran ini pentiiing banget agar hati kita terkait dengan Quran, agar kita merasa Allah berbicara dengan kita ketika kita membaca Al-Quran. 

Ustad NAK bilang, "Penting untuk membaca dengan tajwid dan menghafalkannya, tapi itu sifatnya sekunder. Kita membaca Quran dengan tajwid tujuannya agar semakin paham Al-Quran. Kita menghafalkan dan mengulang-ulang ayat yang dihafalkan dengan tujuan untuk semakin paham dengan Al-Quran juga."

Seperti yang Allah bilamg di surat Yusuf (12) ayat 2:

"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran berbahasa Arab, agar kamu bisa mengerti."

Oh ya Allah.

Ustadz NAK pun mengajak umat muslim di seluruh dunia membuat suatu pergerakan. Yang dengan pergerakan itu, dalam sepuluh tahun ke depan, tidak ada lagi remaja yang tidak paham Quran. 

Artinya tujuan pergerakan itu adalah membuat banyak pemuda paham Quran. Dengan lantang Ustadz NAK mengajak, "Mari jadi bagian dari pergerakan ini. Ini bukan pekerjaan satu atau dua orang saja."

Huhu saya jadi ingat empat bulan belakangan ini beberapa teman dan saya membuat kelompok Tadabbur Quran Muslimah. Tujuannya agar kami semakin paham Al-Quran. 

Kajian offline dan online baru terlaksana empat kali, tapi semoga Allah ridhoi, Allah berkahi, dan Allah istiqomahkan. Sangat ingiiin menjadi bagian dari pergerakan ini. Aamiin, ya Allah.

Buat siapa saja yang sedang merasa jauh dari Allah, please come back to Quran. Baca ayat Allah, berhenti, dan pikirkan mengenai arti serta maknanya. Setiap kali Allah berbicara dalam Quran, maka Allah sedang sedang bicara langsung dengan kita. Dan ini adalah hadiah terindah dari Allah. 

Saya pun jadi teringat sebuah kisah mengenai seorang pencuri yang setiap hari membaca satu ayat dari Al-Fatihah. Dia membaca dan memikirkan arti ayat itu setiap hari, sampai akhirnya dia masuk Islam. Huhuhu masyaallah ya.

Lalu di video kedua, Ustadz NAK lagi-lagi mengingatkan tentang hati. Mari jadikan hati kita hati yang terkait dengan Quran.  Hati yang tunduk pada Allah karena kebenaran yang telah turun. Hati yang merasa Allah sedang berbicara sama kita, ketika membaca atau mendengarkan Al-Quran.

Di surat Al-Hadid (57) ayat 17 yang berbunyi:

"Ketahuilah bahwa Allah yang menghidupkan bumi setelah matinya (kering). Sungguh, telah Kami jelaskan kepadamu tanda-tanda (kebesaran Kami) agar kamu mengerti."

Hati yang keras, lama kelamaan akan mati. Dan Allah tahu cara membuat hati yang mati menjadi hati yang hidup. Seperti Allah menghijaukan bumi kembali setelah Allah menggersangkannya. Huhu masyaallah.

Bulan Ramadhan ini adalah musim semi untuk hati kita. Masa ketika hati kita kembali hidup karena hati kita terikat pada Al-Quran. Terus fokus pada ibadah dan mulai pahami bahasa Al-Quran, pahami maknanya. Berapa pun usia kita sekarang, mulailah. It is the time!

Tuk lebih jelas dan lengkap, simak video ini yaa:

video pertama https://www.youtube.com/watch?v=5deExVBcrhs&t=8s 

video kedua https://www.youtube.com/watch?v=uluTBuknzbg 

#MatrikulasiNAKIndonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun