5. Local wisdom akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal balik
individu dan kelompok dengan meletakkannya di atas common ground/
kebudayaan yang dimiliki
Apa Sedulur Papat Limo Pancer itu?
Sebutan Sedulur Papat Limo Pancer mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang Jawa karena sudah turun temurun dari orang tua kepada keturunannya sejak zaman dahulu, artinya bersaudara dan berpusat pada lima orang.
Di sisi lain, berdasarkan konsepsi Jawa, istilah itu berarti satu bentuk wujud manusia ketika manusia dilahirkan di bumi. Istilah Sedulur Papat Limo Pancer berasal dari bahasa Jawa, namun konsepnya ditemukan hampir di seluruh wilayah Nusantara dan diberi berbagai nama seperti khodam, pendamping, atau yang dikaitkan dengan keberadaan makhluk astral atau halus.
Secara sudut pandang bahasa, istilah sedulur papat limo pancer berarti empat saudara dan menjadi lima sebagai pusatnya. Sementara berdasarkan konsep Jawa, istilah itu berarti bentuk kesatuan wujud manusia ketika manusia itu lahir ke bumi.
Secara singkat, dalam sejarah Jawa masyarakatnya menggunakan istilah sedulur papat limo pancer untuk menggambarkan bahwa ketika manusia lahir, maka lahir juga lah empat saudara manusia itu.
Istilah sedulur papat limo pancer ini diyakini oleh penganut Kejawen sebagai warisan budaya dari karya Sunan Kalijaga pada abad 15-16. Konon katanya, istilah ini pertama kali ditemukan pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41-42. Sedulur papat limo pancer dipercaya sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi dalam diri manusia, terdiri dari empat hal dan ke lima hal sebagai berikut.
- Kakang sawah
Kakang sawah atau yang disebut air ketuban adalah air yang membantu manusia untuk lahir ke bumi. Karena air ketuban keluar pertama kali, maka masyarakat Jawa menyebutnya sebagai Kakang, atau yang berarti Kakak.
- Adi ari-ari
Adi ari-ari atau disebut plasenta. Adi dalam bahasa Indonesia berarti adik, yakni sebutan untuk ari-ari yang keluar setelah bayi dilahirkan.
- Getih