Mohon tunggu...
Loving Laloan
Loving Laloan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Always be Grateful

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hoaks Bromat dalam Air Minum Kemasan: Ancaman Serius bagi Literasi Digital

28 Oktober 2024   14:30 Diperbarui: 28 Oktober 2024   14:42 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat kasus air minum kemasan Le Minerale yang sempat viral awal tahun ini? Isu kandungan bromat yang berbahaya sempat membuat banyak orang khawatir. Berita bohong atau hoaks ini bukan hanya merusak reputasi merek, tapi juga menunjukkan betapa mudahnya informasi salah menyebar di era digital.

Apa Itu Bromat dan Seberapa Berbahaya?

Bromat adalah zat yang terbentuk saat proses pengolahan air. Meski dalam jumlah tertentu bisa berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menetapkan batas amannya. Berbagai uji lab, baik dari BPOM maupun lembaga independen, membuktikan bahwa kadar bromat dalam Le Minerale jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dampak Hoaks: Lebih dari Sekadar Kecemasan

Selain membuat konsumen khawatir, hoaks ini juga menimbulkan dampak lain. Orang-orang menjadi ragu dengan produk tersebut, bahkan mungkin beralih ke merek lain. Ini tentu merugikan produsen dan bisa mengganggu stabilitas pasar. Lebih dari itu, kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kita bisa memilah informasi yang benar dan salah di tengah banjirnya berita di media sosial.

Bagaimana Hoaks Bisa Cepat Menyebar?

Penyebaran berita palsu mengenai bromat ini terjadi begitu cepat karena adanya media sosial. Platform seperti TikTok menjadi sarana yang efektif bagi influencer untuk menyebarkan informasi. Selain itu, kurangnya literasi digital di kalangan masyarakat juga menjadi faktor yang mempercepat penyebaran berita palsu. Banyak orang yang cenderung percaya pada informasi yang pertama kali mereka lihat, tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.

Upaya Mencegah Penyebaran Berita Palsu

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, kita perlu meningkatkan literasi digital masyarakat. Dengan memberikan edukasi sejak dini, mengajarkan masyarakat untuk kritis terhadap informasi, dan mendorong mereka untuk selalu mencari sumber berita yang terpercaya.
Selain itu, pemerintah, platform media sosial, dan media massa juga harus berperan aktif. Pemerintah perlu membuat regulasi yang lebih ketat terkait penyebaran informasi hoaks, platform media sosial harus lebih proaktif dalam menyaring konten yang tidak benar, dan media massa harus lebih bertanggung jawab dalam menyajikan berita.

Dari kasus hoaks ini kita perlu lebih cerdas dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Dengan meningkatkan literasi digital, kita bisa melindungi diri dari berita bohong dan membangun masyarakat yang lebih cerdas. Maka dari itu, sebelum kita menyebarkan informasi perlu dipastikan kebenarannya. Dengan mengecek sumber dan dibandingkan dengan informasi dari sumber yang terpercaya. 

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun