"JENAZAH KORBAN CORONA di ITALY Â TERBENGKALAI HINGGA HAMPIR MEMBUSUK" begitulah salah satu berita mengerikan yang saya lihat di youtub
Sekedar berbagi imformasi bagi warga atau pemerintah yang masih santuy menghadapi wabah virus corona.
Benar kalau penyakit ini hanya virus jenis flu saja, benar kalau stamina kuat terinfeksi virus ini kemungkinan sembuh atau tidak tertular peluangnya besar
Benar kalau mendapatkan perawatan yang baik semua akan baik-baik saja kecuali para Manula atau lanjut usia. Benar hidup mah pasrah aja karena sudah ada yang mengatur hidup mati kita di tangan Tuhan.
Persepsi Itu benar semua.
Tapi, apakah kita sudah membayangkan bagaimana caosnya bila virus ini menjangkiti ribuan orang dalam waktu yang bersamaan?
Apakah kita sudah siap bila keluarga tercinta kita tertular karena ulah kita yang santuy masih saja keluyuran ke sana kemari bertemu banyak orang bukan untuk urusan penting hamya untuk hang out lalu orang yang kita cintai sakit karena ulah kita hingga  tergeletak di rumah tidak bisa diobati sebab rumah sakit penuh di mana-mana dan dokterpun sudah kewalahan.
 Apakah kita sudah siap bila kita atau orang tercinta kita menjadi korban lalu meninggal dalam keadaan mewabah begini, jenazahnya tidak ada yang mengurus karena semua rumah duka penuh atau orang-'orang disekitar kita tidak mau membantu sebab takut tertular.
Benar hidup mati sudah ada yang mengatur yakni Tuhan semesta alam. Tapi bukanlah Tuhan tidak akan menolong umatnya bila orang itu terus melakukan kebodohan dan kecerobihan untuk itu Tuhan bekali kita akal.
Benar penyakit ini tidak membahayakan bagi orang yang masih memiliki stamina kuat atau masih muda. Tapi bila kita terlalu santuy dan terus menganggap enteng masih tidak mau mengekang diri sementara diam di rumah hanya sementara saja hingga wabah ini mereda dan bisa diatasi, rasanya tidak ada yang imun bagi virus ini bila terus ditantang.
Sekuat  dan seoptimis apapun kita bila tetap keluyuran tidak mau mengekang diri, kemungkinan tidak tertular itu kecil juga kita akan menjadi salah satu orang akan menjadi jembatan penghubung penyebaran virus itu karena virus itu kemungkinan besar kita bawa ke mana-mana.