Mohon tunggu...
Ely yuliana
Ely yuliana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tulisan saya banyak salah ketik 🙂

Kunjungi blog bacaan anak di https://www.dhiayasmeen.blogspot.nl

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Save Hutan dan Seluruh Isi Bumi Ini

11 Februari 2016   17:25 Diperbarui: 11 Februari 2016   17:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk para perusak hutan dan alam di negeriku, dengarlah keresahan hati anak ini di sini: Suara gadis usia 12 tahun membungkam dunia selama 6 menit yang akan mewakili problem kerurunan kita semua nantinya.

Saya bukan hanya berkicau semata di media sosial, semua cara yang berbau pengrusakan hayati dan makhluk hidup sudah menjadi momok menakutkan di keluargaku Bahkan suami saya jangankan bisa membabat hutan, diminta membunuh ulat yg sudah menjarah tanaman sayurannya di taman belakang rumah saja dia tidak rela melakukannya. Apalagi harus membabat hutan bersama seluruh penghuni di dalamnya.

Kedua anakku yg masih kecil sekalipun sudah sangat peka terhadap lingkungan, mereka akan marah dan menangis ketika saat berlibur di pantai lalu kita memungut cangkang kerang dan diantaranya ada yang masih hidup terdampar di pantai terseret ombak. Anakku yang baru berusia enam tahun itu ngambek dan terus memintaku untuk mengembalikan semua kerang yang masih hidup itu ke habitatnya yakni laut.

Begitu juga ketika ada laba-laba yang nyasar masuk dan terperangkap di dalam rumah, dia akan memintaku untuk mengeluarkan laba-laba itu dari dalam rumah tanpa harusnya membunuhnya. Bahkan kedua anakku kini sudah sulit makan daging dan ikan, mereka berulang kali mengatakan ingin menjadi vegetarian karena kasihan terhadap binatang yang disembelih untuk dimasak katanya.

Kita sekeluarga juga sudah jarang membeli baju atau mengganti apapun yang sekiranya masih bisa digunakan, karena itu bukan hanya ekonomis, juga untuk mengurangi beban sampah dan pengrusakan alam dari bahan yang terus kita beli lalu kita juga terus membuang yang lama.

Suami saya tidak mau memiliki mobil dari sejak dulu hingga kini, alasannya meski kadang bikin susah tapi katanya demi lingkungan selama masih ada angkutan umum yang nyaman kenapa kita harus membantu pencemaran polusi dari mobil yang kita punya. Bahkan dia sudah terbiasa bersepeda antar kota dan provinsi

Kita juga selalu berusaha memaksimalkan mungkin menghijaukan tanah yang kita miliki, meski tidak ada apa-apanya tapi setidaknya mewujudkan pelestarian alam harus dimulai dari diri sendiri.

Untuk itu mulai sekarang demi menjaga alam yang tidak pernah bertambah luasanya tapi jumlah manusia terus merangkak, ajaklah anak-anak kita untuk selalu bersentuhan dengan alam. Mulai mengajarkan betapa nikmatanya menanam dan memelihara tumbuhan lalu menyaksikan dari hari-ke hari mereka tumbuh dalam sentuhan kasih sayang mereka. Mulailah memperknalkan bahwa hidup harmoni berdampingan dengan alam adalah nikmat yang tidak akan tergantikan dengan megahnya mall, tidak akan tergantikan dengan kecanggiahan gatget masa kini, tidak akan tergantikan dengan nyamannya duduk di dalam mobil keluaran terbaru dan tremahal.

Jika kita terbiasa mengajarkan kepada anak-anak untuk selalu mengenal alam dan bersentuhan langsung dengan binatang peliharaan, terbiasa mengajarkan selalu besentuhan dengan tanaman yang mereka jaga dan pelihara, Insya'aloh anak-anak kita akan penuh empati terhadap lingkungan dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya.

Inysa'alloh mereka tidak akan menjadi manusia tamak di kemudian hari, tidak akan menjadi manusia yang tega membabat hutan dan habitatnya hanya untuk dalih kesejahteraan keluarga. Padahal, yang sebenarnya mereka sedang menggali petaka bagi keturunann anak cucunya sendiri di masa depan

 

Salam green

Ely

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun