"Apa sebabnya,Bu?" Tanya Dhia lebih penasaran lagi.
"Sebab, bumi ini kini lebih banyak dihuni oleh manusia. Dan, para manusia kadang semakin banyak yang tidak peduli dan tak mau tahu pada lingkungan dan makhluk di sekitarnya, hingga mereka kerap menciptakan hunian yang tidak ramah lingkungan”
“Tidak ramah lingkungan?, apaan lagi itu, Bu?.” Tanya Dhia lebih tidak mengerti.
“Sekarang ini, banyak sekali manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menggunakan sesuatu yang membahayakan. seperti membasmi hama dan melindungi tanamannya, mereka kerap menggunakan racun semacam pestisida dan pupuk kimia buatan yang tdai baik bagi lingkungan di sekitarnya yang biasa disebut tidak ramah lingkungan. Tentu saja itu semua akan sangat membahayakan makhluk hidup yang lemah seperti Kunang-kunang itu”
“Karena, racun itu tentu bukan hanya akan membunuh hama saja, juga akan membunuh makhluk lainnya ya lemah dan tak berdaya ya diantaranya kunang-kunang ini.”
“untuk itu, kunang-kunang kini sudah jarang bisa ditemukan di daerah yang banyak dihuni manusia seperti perkotaan dan bahkan kini di daerah pertanian sekalipun"
"Apalagi di perkotaan, rasanya sudah tak mungkin orang kota dapat melihat atau menemukan Kunang-kunang di malam hari, kecuali ada orang yang dengan sengaja memeliharanya di rumah” Ucap Ibu Orang Utan menjelaskan kepada anaknya tentang tidak ramah lingkungan serta dampak dan akibatnya saat ini.
“Wah..., kalau begitu sayang sekali ya, Bu. Untung kita di sini jauh dari racun pembasmi hama itu. kalau tidak, pasti sudah memusanahkan Kunang-kunang itu juga”
“Itu benar Nak, untuk itu mulai sekarang dan selanjutnya kita harus bisa menjaga alam dan lingkungan kita ini. Supaya, tidak terbiasa menggunakan racun atau bahan kimia pembasmi hama tanaman di sekitar kita, yang nantinya malah akan membuat semakin banyak makhluk lemah dan langka juga indah seperti Kunang-kunang mati dan punah, juga tak baik bagi kesehatan kita sendiri tentunya”
“Ayo, sekarang kita masuk Nak. Hari sudah malam dan semakin gelap, tidak baik terus berada di luar rumah.” Ajak ibu Orang utan kepada Dhia, ia mengajakmua untuk masuk ke dalam rumah.
“Dah... Kunang-kunang, sampai jumpa malam besok ya..."