Mohon tunggu...
Ely yuliana
Ely yuliana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tulisan saya banyak salah ketik 🙂

Kunjungi blog bacaan anak di https://www.dhiayasmeen.blogspot.nl

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Natal dan Tahun Baru, Pengobat Depresi Musim Dingin di Belanda

15 Desember 2013   13:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:54 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa anggur kering itu, tak beda jauh dengan rasa pisang sale, yakni pisang jimluk yang sudah matang dan di keringkan dan rasanya manis sekali.

Nah Oliebol ini menjadi makanan tradisi menyambut tahun baru, di Belanda. di mana ketika memasuki bulan desember dan puncaknya di malam tahun baru, semua orang memakan dan menyediakan cemilan oliebol ini, dan gerai atau kios oliebol akan menjamur di setiap sudut kota.

Tapi setelah tahun baru berlalu, kios dan makanan itu menghilang dengan sendirinya.Kemudian akan muncul lagi di bulan desember tahun berikutnya, dan akan begitu terus dari tahun ke tahun, sepanjang tahun baru belangsung, Oliebol aka menjadi makanan tradis tahu baru di Belanda.

Kemudian masalah budaya keriyaan merayakan tahun baru lainnya, biasanya warga di Belanda tak beda jauh dengan negara lainnya, yakni menyalakan kembagn api yang indah dan warna warni, pada malam tahun baru tersebut, terutama ketika puncaknya jam pergantian tahun. Hal lainnya yang paling heboh adalah, menyulut petasan hampir sepanjang malam, terutama ketika mencapai puncak acara peryaan pergantian tahun di malam hari.

Tepat jam perrgantian tahun, bunyi petasan sepeti letupan perang yang membahana dan terdenganr dari segala sudut kampung terutama kota. yang kadang memekakan telinga. Dan hal itu cukup membuat masayarakat terhidur dan melupakan musim dingin yang menyiksa itu untuk sesaat.

Perayaan Natal dan Tahun Baru di Belanda, benar-benar menjadi obat pelipur lara di musim yang membosankan ini. Karena tak jarang cuaca di musim dingin ini, membawa defresi karena rasa dingin dan problem yang menyertainya seperti sakit karena suhu terlalu dingin, atau kesepian karena dunia luar begitu sepi dan orang juga anak-anak lebih banyak tinggal di dalam rumah ketika cuaca di luar sudah sangat dingin.

Namun ketika malam Natal dan Tahun Baru akan menjelang, beberapa hari sebelumnya, suasana di pertokoan, di taman bunga cemara, dan juga sekolah-sekolah, suasana akan terlihat hidup, karena hiruk pikuk para warga yang hendak merayakan perayaan hari raya Natal juga Tahun Baru itu, mereka dan saya, melakukan  segala kegiatan yang berhubungan dengan belanja dan ke luar rumah.

Namun setelah perayaan natal dan Tehun Baru itu berlalu, susana di Belanda kembali ke semula, yakni sepi dan tak ada tanda-tanda kehidupan di luar rumah sana, ketika suhu di luar semakin dingin.

Hiks, kuangen kampung halaman...

Desaku dan Negriku adalah surgaku!

kenapa saya terdampar di sini..?

Salam dingin dari Rotterdam

Desember 2013

Ely

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun