Mohon tunggu...
Ely yuliana
Ely yuliana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tulisan saya banyak salah ketik 🙂

Kunjungi blog bacaan anak di https://www.dhiayasmeen.blogspot.nl

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fatamorgana Bahagia (Seligkuh oh Selingkuh)

24 September 2014   23:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:39 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Marlin berangkat sendiri dengan membiarkan anak-anaknya,untuk sementara,diasuh oleh suami di rumah.Teman-teman Marlin di dalam grup inihampir seratus persen telah mengadopsi budayadangaya hidup wanita Eropa, dengan sering pergi berpesta pora di restoran, disko, dan menonton konsermusik.Tak jarangpulamereka meninggalkan keluarga di rumahtermasuk anak-anaknya.

Tentu saja,hal itu bertujuan untuk menghilangkan kepenatan dan kejenuhan dari rutinitas hidup mereka di Eropa yang monoton.Dengan harapan mereka bisa menikmati kebebasan dan kebahagiaan bersama teman-teman,walau hanya sesaat.

Apalagi ketikacuaca telahberalih ke musim dingin,Marlindan teman-temannyaakan segera dihadapkan pada hari yang tak lagi menyenangkan setiap harinya.

Mereka melakukan pertemuan bersama ibu-ibu yang datang dari negeri sendiri,yang jumlahnya cukup banyak di Belanda, termasuk Marlin.Mereka berharap apa yang akan dilakukanitumampu mengobati segala kejenuhan hidup selama berada di Eropa.

Itulah salah satu kebiasaan teman-teman bergaul Marlin, ibu-ibu imigran dariTanahAir.Kebiasaan yang telah menjadi gaya hidup sebagian besar pendatang dari Indonesia di Balanda.

Sebenarnya,Marlin tak menyukai kebiasaan dan model pertemuan itu. Dia lebih menyukai kesendirian, alam, dan kesejukan udara pegunungan atau laut. Marlin juga bukan wanita karier seperti ibu-ibu itu, yang memiliki penghasilan sendiri untuk memenuhi segala kebutuhan dan kesenangan mereka.

Namun,kini Marlin benar-benar tidak memiliki pilihan lain, dan ia tidak tahu harus bagaimana lagi supaya iadapatmenghilangkan kejenuhannya. Karena selama hampir lima tahun,ia tak bisa berlibur dan pulang ke kampung halaman.

Dengan menghadiri undangan teman-teman lamanya itu, Marlin berharap bisa membunuh rasa jenuh yangsudahkian memuncak,denganmencari suasana baru.

Selebihnya, harapan Marlin dari pertemuan dengan teman-teman lamanya itu, tentu saja untuk membuat suasana hatinya merasa lebih terhibur.

Marlinyang biasanya lebih sering memilih mengabaikan setiap undangan yang ia terima, membuat teman-teman Marlin menjadi bosan dan lelah untuk mengundangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun