Selalu tertawa,
Iya, akhir-akhir ini aku seperti orang yang paling Bahagia
Tetapi pikiranku terus kacau
Entah mengapa...
Aku berpikir itu hanya dikarenakan tugas yang menumpuk
atau aku merindukan seseorang? Entahlah
Di saat hujan deras yang mengguyur
Di sudut kamar putih aku duduk termenung
Dari  jendela kaca aku memandang wajah kacauku
Hingga air menetes dipipiku tanpa henti
Makin deras hujan aku bernyanyi betapa hatiku bersedih mengenang kasih dan sayangmu,
setulus pesan mu kepadaku engkau kan menunggu.
Sungguh makin deras hujan saat itu, tanpa sengaja tangisku pecah.
Ternyata kamu
Aku merindukanmu
Ibu,,,ibu,,,ibu,,, ayah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H