Aku kaget mendengar ucapan herman, dia berfikir aku ini apa? aku adalah ibu mertuanya, berarti aku ini juga ibunya, kenapa herman begitu tega padaku.. padahal aku telah menerima lamaran pak munadi.
Sepertinya herman takut kalau putri tidak ada yang membantu, itu sebabnya dia seperti itu. Meskipun aku ini sudah janda dan umurku tidak lagi muda aku tetap berharap masih bisa merasakan kebahagiaan. Siapa tahu ini adalah kebahagiaanku yang tertunda.
Aku menelepon yanto agar dia mau berbicara dengan herman, dan agar herman tidak semena - mena padaku. Karena selama ini herman selalu merasa berkuasa atas diri dan kehidupanku.
Yanto telah melaksanakan tugasnya sebagai seorang anak, dia telah berusaha membuat aku bahagia dengan caranya.Dia telah berhasil meyakinkan herman sehingga mengizinkanku menikah untuk yang ke dua, dan kini aku telah bahagia.****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI