Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Gara-gara Kereta Api Cepat Jokowi

25 Maret 2016   04:30 Diperbarui: 27 Maret 2016   01:03 5260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="novotel berlin..foto.elde"]

[/caption]

Cukup membayar 294 € untuk 3 malam, kami mendapatkan suite room yang diisi dengan 3 tempat tidur. Kamar cukup luas dan bersih dengan penataan simple tapi cukup nyaman. Berisi satu bed besar yang dibawahnya bisa ditarik keluar satu bed lagi dan ditambah sofa bed. Selain juga tersedia kulkas, tv, microwave, berbagai jenis teh, alat masak air, internet gratis dan layanan house keeping yang membersihkan kamar tiap hari.

[caption caption="bed besar dgn tambahan 1 bed dibawahnya..foto.elde"]

[/caption]

[caption caption="kulkas dan tempat rebus air juga ada..foto.elde"]

[/caption]

[caption caption="sofa bed...foto.elde"]

[/caption]

Untuk makan pagi yang berbentuk buffet, tiap orang dewasa dikenakan biaya 12€ sekali breakfast. Dari jam 6 pagi sampai 11.00. Bagi anak-anak dibawah umur 16 tahun gratis. Jadi biaya keseluruhan hotel dan sarapan pagi 294€ + 72€ atau sekitar 5.500.000 rupiah. Hanya saja makanan yang disajikan kebiasaan selera orang barat. Tidak jauh dari roti, keju, telor, sosis, bermacam daging asap, buah-buahan dan salad. Bagi saya yang lidah jowo kurang pas karena gak ada nasi atau bakmi..wkwkkw.

[caption caption="buffet di hotel novotel..foto.elde"]

[/caption]

Pengalaman makan pagi dibeberapa hotel yang paling berkesan dan tak terlupakan ketika sempat nginap semalam di Jakarta Airport Hotel, karena nunggu pesawat keesokan hari yang ke Jogja. Ini baru yang namanya benar-benar sarapan pagi. Menu yang disajikan sesuai selera lidah jowo saya. Entah karena lama tidak ketemu masakan asli produk negara sendiri, hingga sampai 3 kali bolak-balik ngicipin segala jenis masakan sepuasnya. Nggutukke.

Itulah cerita singkat perjalanan ke Berlin beberapa hari lalu. Gara-gara proyek kereta api cepat Bandung-Jakarta yang dirintis oleh Jokowi. Saya pun jadi penasaran ingin mencoba bagaimana sensasinya naik jenis kereta api ini. Biasanya jika berpergian jarak sekitar 300 km masih bisa bawa kendaraan sendiri atau naik kereta api regional, dan lebih dari itu pakai pesawat, tapi kali ini disempatkan naik kereta api cepat. Agar nanti kalau proyek Jokowi dengan kereta api cepatnya ini terealisasi dan sewaktu-waktu bisa menikmati, tidak gumun lagi.

[caption caption="Brandenburger Tor berlin...foto.elde"]

[/caption]

Artikel ini juga sebagai balasan dari jutaan inbox yang masuk dan belum sempat terjawab, menanyakan kenapa beberapa hari ini saya tidak nongol di kompasiana. Sudah menjadi kebiasaan jika saat liburan memang tidak buka-buka blog kesayangan kita ini dan kepergian liburan ke Berlin juga mendadak secara spontan. Jadi mohon maaf jika tidak sempat menghubungi rekan-rekan semua sebelumnya dan juga terlewatkan membaca artikel-artikel menarik, bermanfaat, aktual, inspiratif dari kalian beberapa hari ini....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun