Seandainya dukungan Indonesia tidak diberikan pada koalisi Saudi Arab ini dan menyebabkan kerajaan tersebut tersinggung lalu dikhawatirkan investasi yang sebelumnya telah disepakati (belum ada realisasinya) kemudian dibatalkan, ini tidak perlu ditakutkan. Semua negara yang menginvestasikan uangnya ke negara kita, bukanlah Sinterklas yang tidak ingin memperoleh kembali uang yang ditanamkan beserta hasil keuntungannya. Jika dibatalkan, walaupun tidak juga gampang untuk mendapatkan penggantinya, tapi dipastikan akan ada negara lain yang juga berminat. Tentunya sebuah bisnis yang lebih fair tanpa harus mengikuti politik yang menjadi orientasi penanam modalnya. Bisa membedakan kerjasama antara urusan ekonomi dan perpolitikan.
Apabila suatu negara terlalu besar menanamkan investasinya, ini juga tidak baik bagi negara penerima. Dipastikan pemerintahnya akan dipengaruhi secara politik dan mudah dikendalikan oleh negara investor, karena sedikit banyak akan membuat ketergantungan ekonomi negara penerima. Indonesia sudah melakukan langkah tepat dengan mengajak beberapa negara lain berinvestasi dan tidak hanya tergantung pada satu negara tertentu saja.
Tidak beda yang terjadi di Amerika sekarang ini. Begitu banyaknya uang dari negara petro dollar yang mengalir hampir di segala bidang investasi yang ada di Amerika. Apabila suatu saat berselisih dan investasi ini dihentikan, perekonomian Amerika pun bisa mengalami sedikit guncangan. Oleh sebab itu hubungan antara mereka pun selalu dijaga dengan baik karena sebagai mitra bisnis yang memiliki tujuan sama.
Â
 Artikel terkait,
http://www.kompasiana.com/lovelydarsem/fakta-di-balik-kemegahan-arab-saudi_564f20608e7e61cc08e88f1e
Â
Â
Â
Â