Dalam perdebatan di parlemen Turki yang disiarkan langsung oleh stasiun TV membahas tentang penyerangan militer atas kebijaksanaan presiden Tayyip Erdogan pada kelompok militan Kurdi dan Negara Islam (IS), deputy perdana menteri Bülent Arinc dianggap telah membuat pernyataan yang menyakitkan pada kaum wanita.
Partai AKP yang dikenal punya kedekatan dengan partai dakwah di Indonesia, PKS, seperti diketahui adalah pemenang pemilu yang baru saja selesai digelar di Turki walau tidak mencapai targetnya 50% tetapi sebagai mayoritas di parlemen. Keputusan penyerangan pada militan Kurdi mendapat kritikan tajam dari perwakilan partai Kurdi (HDP) dan partai sekuler (CHP). Ketika seorang politisi wanita dari partai Kurdi mengkritisinya, Bülent Arinc memotong dengan ucapan keras. "Harap diam!" kata deputy perdana menteri. "Sebagai seorang wanita Anda harus diam!"
Pernyataan yang menuai kontroversi karena dianggap telah melecehkan keberadaan kaum perempuan. Perampasan hak wanita dalam bersuara telah didiskriminasikan. Partai HDP menuntut Bülent Arinc untuk minta maaf atas ucapannya tersebut yang telah melakukan penghinaan pada perempuan.
Reaksi masyarakat di jejaring sosial pun marak menanggapi pernyataan deputy perdana menteri dari AKP ini. Tagar #Kami perempuan tidak akan diam dan #Arinc adalah seorang musuh perempuan, mendapat sambutan rame.
Bukan kali ini saja omongan dari Bülent Arinc menuai kontroversi atas pernyataannya pada perempuan. Sekitar setahun lalu menekankan agar perempuan di tempat umum berpakaian sopan dan tidak tertawa keras. Kritik pun berdatangan menyikapi tuntutannya mengenai larangan tertawa keras ini dari berbagai perkumpulan wanita.
Para wanita melakukan perlawanan dengan menayangkan gambar di laman facebooknya dalam posisi tertawa lepas. Hashtags #kahkaha (tertawa) dan #perlawanan tertawa membanjiri sosial media. Bahkan gambar istri dari atasannya, presiden Tayyip Erdogan, saat tertawa di depan umum pun diunggah untuk menyindir deputy perdana menteri Turki ini.
Beruntunglah bagi kaum wanita di Indonesia yang tidak terdiskriminasi dalam menyuarakan pendapatnya. Seandainya pemimpin negara ini suatu saat dijabat oleh orang macam Bülent Arinc dari partai AKP yang punya kedekatan dengan PKS ini, maka kompasianers perempuan sebaiknya mulai saat sekarang belajar untuk diam dan mengendalikan diri tidak cekikikan atau hahahihi di kompasiana lagi agar tidak kena semprit.....wkwkkwkk
Â
 http://view.stern.de/de/picture/817061/frau-ruhe-stille-mund-ringlicht-mundart-n5-940.jpg
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H