Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pertamakali Siaran Langsung Shalat Idul Fitri di TV Jerman

16 Juli 2015   18:28 Diperbarui: 16 Juli 2015   19:13 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://pi-news.net/wp/uploads/2015/06/br_ramadan-440x261.jpg

Pertengahan juni bulan lalu bertepatan dengan dimulainya awal ramadhan, untuk pertamakalinya di sebuah stasiun televisi Jerman mencantumkan gambar bulan sabit. Dalam setiap tayangan acaranya logo tersebut muncul di pojok kanan seperti tertera pada gambar diatas. Stasiun televisi wilayah negara bagian, Bayern, Jerman, memunculkannya bertepatan dengan dimulainya bulan puasa untuk menghormati warga muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Direncanakan logo tersebut akan terus dipasang sebulan penuh selama bulan ramadhan.

Namun kemunculan logo tersebut ternyata tidak semulus yang direncanakan oleh redaksinya. Di hari pertama keberadaan gambar bulan sabit disetiap penayangan acara, sudah menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat bahkan politikus. Bayerische Rundfunk (BR) sebagai stasiun televisi daerah yang kepemilikannya mirip dengan TVRI di Indonesia, diharuskan berlaku netral. Pengistimewaan pada kelompok atau keberpihakan pada golongan politik tertentu tidak boleh dilakukan.

Alasan yang digunakan oleh sebagian pemrotes lewat media sosial, karena di negara Jerman khususnya wilayah Bayern yang berpenduduk mayoritas beragama khatolik tetapi tidak pernah sekalipun stasiun televisi tersebut mencantumkan simbol agama mereka ketika ada perayaan besar agamanya. Adanya simbol bulan sabit ini dianggap sebagai suatu tindakan tidak bijaksana dan kurang adil. Para politikus dari Christlich-Soziale Union (CSU) partai terbesar yang selalu memenangkan setiap pemilu di negara bagian, Bayern, dengan ibukotanya München ini juga melakukan kritikan tajam. Mereka melayangkan surat protes pada direksi stasiun TV BR atas kebijaksanaannya yang dianggap tidak tepat.

Juru bicara pihak stasiun TV memberikan pembelaan bahwa apa yang dilakukan adalah bentuk pengakuan pada warga muslim yang bermukim di Bavaria dan untuk memberikan pengetahuan luas pada pemirsanya mengenai ramadhan. Ratusan ribu penduduk muslim yang juga telah membayar pajak TV adalah juga sebagai bentuk kontribusi dan memiliki hak untuk dihadirkan dalam programnya. Bulan sabit bukanlah logo politis tetapi sebagai simbol agama.

Walaupun sudah memberikan argumentasi alasan adanya simbol tersebut tapi pihak stasiun TV akhirnya mencabut gambar bulan sabit ditiap tayangannya untuk menghindari perdebatan panjang dan kebingungan orang-orang yang masih mempertanyakan.

Namun di akhir bulan ramadhan dimana umat muslim akan melakukan shalat idul fithri, untuk pertamakalinya dalam sejarah pertelevisian di Jerman akan menyiarkan langsung dari mesjid di Penzberg, Bayern. Bayerische Rundfunk (BR) akan menayangkannya mulai pukul 04.55 pagi dan diperkirakan memakan waktu sekitar 2 jam. Program yang disambut hangat oleh masyarakat muslim dan memiliki arti besar. Untuk pemirsa yang menganut agama lain akan diberikan kesempatan mengetahui lebih banyak tentang kejadian di masjid dan mengenali islam agar bisa lebih dimengerti.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun