Ini bukan cerita tentang masalah krisis ekonomi yang sedang terjadi di Yunani. Kegagalan negara tersebut untuk membayar cicilan hutangnya membuat uni eropa sebagai pemasok hutang ketar-ketir. Jerman yang tercatat sebagai salah satu penyuntik dana besar pun ikut terkena imbasnya. Angela Merkel, kanselir Jerman harus dibuat pusing antara menyelamatkan negara "para dewa" itu untuk terus memberikan bantuan atau menghentikan.
Perdebatan di dalam negeri pun rame dan membuat kanselir yang terpilih kembali untuk periode ketiga kalinya itupun menjadi panas dingin. Walaupun sejak tahun 2011 dia tidak setuju dengan cara bantuan yang dilakukan sekarang ini, seperti diberitakan Wilkileaks yang kembali membocorkan pembicaraannya, namun semuanya sudah terlambat. Hanya saja tulisan ini tidak akan membahas tentang hal tersebut yang membuat Merkel menjadi berkeringat, tapi cuaca ekstrem yang terjadi minggu ini.
Cuaca yang terlalu panas membuat orang tidak bisa konsentrasi di tempat kerja dan anak-anak sekolah. Cepat mengalami kelelahan, tubuh menjadi terasa lemas dan ngantuk. Seperti anak sulung penulis yang kemarin menelpon dan mengatakan bahwa dipulangkan lebih awal. Pihak sekolah memutuskan memulangkan murid-muridnya karena di dalam ruangan kelas sudah tidak memungkinkan untuk anak-anak belajar lagi. Hitzefrei adalah istilah untuk memperpendek jam kerja atau jam sekolah yang disebabkan oleh cuaca panas tidak normal. Pengambilan keputusan yang ditentukan sendiri oleh pihak terkait.
Bahaya akibat panasnya cuaca telah diperingatkan oleh beberapa pihak rumah sakit. Mereka memperkirakan akan ada kenaikan pasien sekitar 10-25% yang mengeluh terkait kondisi saat ini. Kekurangan zat cair atau dehidrasi dalam tubuh menyebabkan dengan cepat orang mengalami masalah tekanan darah dan sirkulasi. Termasuk juga bagi anak-anak bisa mengalami resiko sama.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H