[caption id="attachment_421057" align="aligncenter" width="448" caption="jalanan bersih bebas rokok..dok.elde"]
Pakar marketing mengatakan tentang kebohongan kualitas ini nantinya akan merugikan perusahaan. Jika selama ini konsumen belum menyadarinya, mungkin tidak masalah dan perusahaan bisa mengeruk keuntungan. Namun dalam jangka panjang akan melngetahui dengan jelas dan pelanggan merasa dirugikan.
Ketika dikonfirmasikan masalah ini pada beberapa perusahaan diantaranya, Lacoste mengatakan bahwa ini adalah “kebijaksanaan perusahaan” dan tidak mau membicarakan lebih lanjut tentang strategi sistem outletnya. Levis menjawab tidak akan memberikan rincian strategi bisnisnya pada masyarakat. Bahkan Nike tidak mau memberikan klarifikasi. Puma mengakui memproduksi barang outlet untuk memenuhi jangkauannya tapi tidak ingin memberikan informasi secara rinci. Tom Tailor mengatakan memproduksi juga hanya dalam keadaan tertentu dan dijual di toko outletnya untuk ditawarkan sebagai keseimbangan bagi pelanggannya.
[caption id="attachment_421058" align="aligncenter" width="448" caption="dua anak kecil tidak belanja malah narsis foto2an...wkwkwkk..dok.elde"]
Dari hasil investigasi tersebut maka jika kita berbelanja di toko outlet, apabila beruntung dan mengenal baik suatu produk akan bisa mendapatkan barang dengan kualitas bagus dengan harga lebih murah. Namun bisa juga sebaliknya, jika tidak berhati-hati akan mendapatkan kualitas yang kurang karena dengan sengaja diproduksi khusus untuk toko outlet dan berkualitas lebih rendah.
Sedikit tips sederhana dalam memilih produk berkualitas bisa dilihat dari bahan dan jahitannya. Bahan yg baik bisa diraba kehalusannya, juga diterawang dengan sinar lampu apakah ketebalan ketipisannya rata disemua bagian. Kerapian jahitan harus diperhatikan dan kualitasnya bisa dilihat dengan menarik diantara dua sisi pada bagian sambungan jahitan hingga terlihat. Kerapatan jahitan yang tanpa banyak sela bisa diartikan tidak diproduksi oleh konveksi yang asal-asalan.
[caption id="attachment_421208" align="aligncenter" width="448" caption="jangan takut kelaparan, beberapa restauran jg tersedia...dok.elde"]
Sewaktu blusukan di Jogja atau di bandara melihat toko pakaian, sempat heran dengan harga yang begitu murah dari polo shirt dan celana jeans bermerek terkenal. Harga di Jerman yang sekitar 70€ atau 1 juta rupiah, tapi di tempat tersebut hanya berkisar 200-300 ribu saja. Penasaran sempat membelinya untuk dibandingkan yang pernah dibeli di Jerman. Hasilnya memang jauh berbeda, baik kualitas bahan maupun jahitannya. Namun saya tidak ingin mengatakan itu barang produksi outlet atau palsu, karena kenyataanya punya merek yang sama hanya beda kualitasnya…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H