[caption id="attachment_410804" align="aligncenter" width="620" caption="Belalang goreng/Kompas.com"][/caption] Kebiasaan makan di Jerman diperkirakan akan berubah secara signifikan dalam 15 tahun ke depan. The Nestle Future Forum telah melakukan semacam studi pada konsumen. Hasil penting yang didapatkan bahwa ganggang dan serangga bisa diterima sebagai sumber protein dalam membentuk simbiosis antara kenikmatan dan konservasi sumber daya. Meskipun ide ganggang atau serangga untuk dikonsumsi sebagai makanan sejauh ini tampaknya sulit dibayangkan, namun 52 persen responden bisa menerimanya. Studi ini menyimpulkan: “Meskipun saat ini sebagian besar penduduk Jerman masih mempertahankan budaya tentang makanan tertentu tidak seperti yang dimakan di beberapa daerah Afrika dan Asia, tapi di tahun 2030 kemungkinan di negara Jerman menjadi kenyataan. Dengan catatan produk tersebut memiliki bentuk sajian yang sudah lazim dikenal dan tidak mengingatkan bahwa bahannya dari serangga.” [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="http://www.kulturfalter.de/fileadmin/content/gallery/Insekten-Essen/images/img_2882.jpg"]
http://www.kulturfalter.de/fileadmin/content/gallery/Insekten-Essen/images/img_2882.jpg
[/caption]
Direktur Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Eva Müller, dalam bukunya “Esst Insekten!” menganjurkan agar orang lebih banyak mengkonsumsi makanan dari serangga. Sudah dua miliar orang makan serangga karena enak dan bergizi, selain ramah lingkungan. Dalam studi terbaru menemukan bahwa makan serangga bisa meningkatkan ketahanan pangan dan untuk mengurangi kelaparan jutaan orang di seluruh dunia. Serangga adalah solusi ideal, mereka berkembang biak dan tumbuh dengan cepat, selain itu juga tidak membutuhkan sumber daya yang besar. FAO pun telah menyusun daftar lebih dari 2.000 spesies serangga yang layak dikonsumsi. Namun kendala besar bagi penduduk di negara barat akan keberadaan jenis serangga sebagai konsumsi makanan karena adanya perasaan jijik pada jenis binatang ini. Untuk itu penyajian sangat penting agar bisa menghilangkan image tersebut. Beberapa restaurant di eropa sudah mulai mencantumkan daftar menunya dengan berbagai macam variasi makanan dari serangga, bahkan ada beberapa restaurant khusus yang hanya menjual produk ini. Serangga dipercaya mengandung dua kali lebih banyak protein dibandingkan daging atau ikan. Selain juga kaya akan asam lemak, vitamin dan mineral. [caption id="" align="aligncenter" width="593" caption="
http://www.google.de/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fbilder.bild.de%2Ffotos%2Fzaziki-und-zophobas-30509999_mbqf-1359113518-28252902%2FBild%2F1.bild.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.bild.de%2Flifestyle%2Fessen-trinken%2Frezepte%2Fekel-essen-aus-dem-dschungelcamp-nachkochen-28249928.bild.html&h=720&w=1280&tbnid=83iTWo-37vUAYM%3A&zoom=1&docid=sUn0r3Amog2WzM&ei=SPwvVZT_IYaVasSQgHg&tbm=isch&iact=rc&uact=3&dur=940&page=7&start=174&ndsp=32&ved=0CPMBEK0DME84ZA"]
[/caption]
Sebuah studi “Institut Teknologi Celaya“ di Meksiko membuktikan bahwa serangga adalah bom nutrisi yang besar. Jika dimasak dengan cara memanggang, serangga mengandung 12,9% protein, 5,1% karbohidrat. Selain itu berisi 75,8 miligram kalsium dan 9,5 miligram zat besi per 100 gram. Sebagai perbandingan, daging sapi memiliki 22,5 gram protein, hampir tidak ada karbohidrat, 18 miligram kalsium dan 2,4 miligram zat besi per 100 gram. Di Asia seperti negara Thailand, masakan berbahan serangga sudah umum dan mudah dijumpai sepanjang jalan, tidak terkecuali di daerah wisata. Jenis makanan yang menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang ingin melakukan petualangan kuliner untuk sekedar mencicipinya. Di negara kita makanan dari jenis serangga belum begitu populer. Hanya di daerah tertentu saja yang menjualnya. Misalnya di Jogja, jika kita ingin menikmati liburan ke pantai di daerah Wonosari, di pinggir jalanan menuju pantai akan kita temui orang-orang yang menjajakan serangga jenis belalang. Serangga yang dijual adalah jenis belalang kayu dalam bentuk rentengan. Biasanya cara memasak pun cukup sederhana dan hanya digoreng atau dipanggang saja.
http://belalanggoreng.com/wp-content/uploads/2013/01/jual-belalang.jpg
http://belalanggoreng.com/wp-content/uploads/2013/01/jual-belalang.jpg
Suatu peluang bagi para pebisnis kuliner di Indonesia untuk merintis usaha ini. Bukan hal yang mustahil suatu saat makanan dari bahan serangga ini akan menjadi trend di masa datang. Dengan catatan disajikan secara menarik dan bervariasi, selain faktor lainnya juga harus tidak dilupakan adalah kenikmatan dan kebersihannya. Berani mencoba ? sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Foodie Selengkapnya