Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Passau, Kota Tempat Bertemunya Tiga Sungai

5 April 2015   05:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liburan minggu pertama menyambut perayaan Paskah di Jerman menjadi berantakan tidak sesuai rencana. Cuaca ekstrem yang dingin disertai hujan bahkan salju dan badai topan Orkan melanda hampir seluruh wilayah negara ini. Penerbangan banyak yang ditunda dan lalu lintas khususnya di jalan tol terjadi kemacetan karena tergulingnya truck kontainer yang diterpa angin dengan kecepatan sekitar 150 km/jam. Jalur kereta api pun macet total karena rel yang dipenuhi pohon-pohon tumbang. Korban jiwa 3 orang dan juga rumah-rumah mengalami kerusakan. Stasiun kereta di München pun sempat ditutup karena atap kaca sebagian berjatuhan dan dikhawatirkan bisa roboh.

Rencana untuk berlibur ke Berlin akhirnya dibatalkan. Janji mau ketemu dengan kompasianer @Gitanyali pun tidak terlaksana. Maaf ya mbak Gita...mungkin lain waktu ada kesempatan lagi dan bisa kopdar.

[caption id="attachment_407687" align="aligncenter" width="358" caption="pertemuan 3 sungai..."][/caption]

Selama satu minggu cuaca yang tidak menyenangkan membuat kesal juga. Namun pada hari jumat agak mendingan dan secara spontan pingin jalan-jalan. Passau, kota yang hanya berjarak sekitar 200 km dari München perbatasan Austria menjadi pilihan. Malas bawa mobil karena dipastikan bakal kena macet musim liburan, maka memutuskan naik kereta api. Informasi dari PJKA München memberitahukan bahwa kereta jurusan Passau sudah normal kembali dan untuk harga tiket cukup 22 € PP dan bagi anak-anak gratis. Wow...murah meriah dan lebih santai dibanding kalau bawa mobil sendiri yang sama-sama hanya sekitar 2.5 jam saja. Walaupun beberapa tahun lalu sempat pernah kesana, tidak membosankan untuk dikunjungi lagi karena punya daya tarik tersendiri. Pertemuan 3 sungai besar menjadi istimewa dan magnet bagi para wisatawan. Kota ini pun mendapat julukan Drei Flüsse Stadt...kota 3 sungai.

[caption id="attachment_407690" align="aligncenter" width="358" caption="bertemunya sungai Donau dan Inn"]

14281612181596161128
14281612181596161128
[/caption]

[caption id="attachment_407691" align="aligncenter" width="358" caption="sungai Donau dan  Ilz memadu kasih.."]

1428161463253970984
1428161463253970984
[/caption]

Sungai Donau adalah sungai terbesar dan terpanjang kedua di eropa yang melintasi sebagian wilayah negara eropa timur hingga barat dan berakhir di laut Hitam. Hanya saja jika pada musim hujan tidak jarang menimbulkan banjir besar. Tidak terkecuali wilayah kota Passau sering mengalami. Ketinggian air lebih dari 3 meter bisa sampai ke dalam kota.

[caption id="attachment_407699" align="aligncenter" width="358" caption="kastil yang dibangun abad 12 diatas bukit"]

14281627921739734703
14281627921739734703
[/caption]

[caption id="attachment_407704" align="aligncenter" width="358" caption="salah satu kapal yang diperuntukan bagi turis utk berkeliling di 3 sungai"]

14281630221469559503
14281630221469559503
[/caption]

[caption id="attachment_407706" align="aligncenter" width="358" caption="suasana ruang bawah kapal"]

14281631971777673142
14281631971777673142
[/caption]

Disebabkan luas dan panjangnya sungai tersebut hingga dijadikan lalulintas bagi kapal pesiar yang cukup besar. Namun untuk pengunjung yang hanya ingin sekedar berkeliling di 3 sungai tersebut juga tersedia kapal yang akan menghantarkannya setiap jam. Waktu yang ditempuh relatif singkat sekitar 45 menit saja.

[caption id="attachment_407697" align="aligncenter" width="358" caption="sisa benteng yang tidak terawat.."]

14281624431969536924
14281624431969536924
[/caption]

[caption id="attachment_407698" align="aligncenter" width="358" caption="bekas benteng dijadikan rumah penduduk.."]

1428162576847771660
1428162576847771660
[/caption]

[caption id="attachment_407761" align="aligncenter" width="358" caption="bekas bangunan benteng abad 2"]

14281850071819206528
14281850071819206528
[/caption]

[caption id="attachment_407765" align="aligncenter" width="358" caption="pemandangan yang mengingatkan kota romantis Venezia Itali"]

1428186044614098341
1428186044614098341
[/caption]

Passau menurut cerita sejarah, kota ini sudah dibangun semenjak abad 2 ketika berada dikekuasaan wilayah kerajaan Romawi. Prasasti, barang keramik beserta alat pertanian, persenjataan maupun uang coin bisa dilihat di dalam museum yang didirikan pada bekas reruntuhan benteng tersebut. Sebagian benteng sudah tidak terlihat bahkan tidak terawat dan ada juga yang dijadikan rumah penduduk.

[caption id="attachment_407716" align="aligncenter" width="358" caption="jalanan sepi karena hari libur.."]

1428163876479416664
1428163876479416664
[/caption]

[caption id="attachment_407718" align="aligncenter" width="358" caption="jalan tikus sebagai ciri khas.."]

1428163979949664033
1428163979949664033
[/caption]

[caption id="attachment_407719" align="aligncenter" width="358" caption="gambar dari seberang sungai"]

1428164139458175785
1428164139458175785
[/caption]

[caption id="attachment_407763" align="aligncenter" width="358" caption="sepi hari libur"]

14281853691193388124
14281853691193388124
[/caption]

Menjadi ciri khas sendiri yang ada pada kota tua di eropa sebagai tempat tujuan wisata. Tidak berbeda dengan Passau yg memiliki banyak jalan tikus dan kanan kirinya dipenuhi oleh cafe juga bermacam toko. Mengingatkan suasana kota Roma atau Venezia di Itali. Hanya sayangnya hari jumat kemarin adalah hari libur maka pertokoan pada tutup.

[caption id="attachment_407734" align="aligncenter" width="358" caption="katredal St.Stephan"]

14281650481883014627
14281650481883014627
[/caption]

[caption id="attachment_407735" align="aligncenter" width="358" caption="orgel terbesar dunia gereja khatolik"]

14281651461855149950
14281651461855149950
[/caption]

Katredal di kota ini juga dikenal karena memiliki alat musik instrument, orgel, yang terbesar di dunia. Alat musik yang biasa dimainkan di gereja untuk mengiringi lagu-lagu pujian. Semula bentuk bangunan ini hanyalah gereja yang dibangun atas prakarsa uskup St. Stephan pada tahun 720 masehi. Namun Setelah hancur akibat peperangan dan dilakukan renovasi oleh beberapa generasi akhirnya berbentuk kathedral yang dinamakan St.Stephan.

Bila Anda sempat melakukan perjalanan wisata ke Jerman dan khususnya wilayah negara bagian Bayern, tempat ini saya rekomandasikan untuk disinggahi. Suasana lain yang pastinya tidak akan bisa Anda temukan di daerah lain di eropa, khususnya berwisata di tempat bertemunya 3 sungai. Selamat menyambut Paskah bagi rekan kompasianers yang merayakannya.

Foto semua milik sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun