Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Roofing" Melanda Remaja München

7 Mei 2014   21:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
...und Leichtsinn bei den Roofern. Marats Freund balanciert nahe der Stadt...

Bila Anda nanti melihat foto-foto di artikel ini dan menduga itu adalah hasil editan, adalah salah besar. Gambar tersebut asli dan tidak ada rekayasa sama sekali. Inilah tren baru yang sepertinya mulai melanda remaja di kota besar Eropa dan tidak terkecuali München di Jerman. Untuk melakukan kegiatan roofing dibutuhkan mental kuat, keterampilan dan juga keberanian. Selain digolongkan menjadi trend sport ekstrem ada seni fotografinya pula, namun tidak semacam selfie yang akhir-akhir ini lagi menjadi tren. Bila dalam selfie orang bisa melakukan sambil cengengesan dan melakukan aktivitas berbeda, tapi tidak dalam roofing. Konsentrasi dan keseimbangan tubuh sangat diperlukan dari kerasnya hembusan angin. Jika tidak hati-hati, kematian menjadi resikonya. Apakah roofing termasuk dalam istilah canggih seperti pemahaman sebagian orang, yang jelas kata tersebut diambil dari bahasa Inggris. Bagi orang yang sedikit mengetahui bahasa ini tentu bisa meraba maksudnya. Roof diartikan atap dan roofing dalam terjemahan bebas adalah memanjat atap dan pelakunya disebut roofer. Tren ini beberapa tahun lalu dipopulerkan oleh remaja di kota besar negara Rusia seperti Moskow dan St. Petersburg. Banyaknya bangunan tinggi memungkinkan mereka melakukan aktivitas ini. Untuk mencapai atap bangunan, tidak seperti lazimnya dengan menggunakan jalan atau tangga namun mencari celah sendiri dan berusaha memanjatnya tanpa pembantu alat pengaman. Walaupun membahayakan keselamatan jiwa, namun tetap dilakukan main kucing-kucingan dengan pihak keamanan. Salah satu hasil foto roofing dari remaja Rusia tahun 2011 sempat memenangkan penghargaan dalam kategori pengambilan gambar terbaik. Di mana gambar tersebut diambil dari bangunan besi semacam pembangkit listrik yang banyak ada di seputaran Kota Moskow dan dengan ketinggian 205 meter. Pemuda bernama Marat Dupri mengabadikan foto temannya yang hanya menggunakan sepatu sport biasa untuk memanjat bangunan tersebut. Nama Dupri setelah itu menjadi terkenal dan ikon bagi para remaja penggemar sport ekstrem ini. [caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="foto penerima penghargaan terbaik 2011 di Rusia"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="bukan hanya laki-laki saja..wanitapun berani melakukan juga."]

Gaaanz vorsichtig: Balanceakt für die Kamera auf einem Moskauer Wohnhaus.
Gaaanz vorsichtig: Balanceakt für die Kamera auf einem Moskauer Wohnhaus.
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="kok gak takut ya..."]
Hoch hinaus: Es liegt nur ein schmaler Grad zwischen Wagemut...
Hoch hinaus: Es liegt nur ein schmaler Grad zwischen Wagemut...
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="narsis di ketinggian"]
Weiter Blick: Rooferin auf dem Dach eines
Weiter Blick: Rooferin auf dem Dach eines
[/caption] Tren remaja Rusia tersebut ternyata menginspirasi beberapa anak muda di Kota München. Salah satunya adalah Daniel (18 tahun) yg memasang hasil jepretannya di akun Facebook. Dia membuat foto selfie tapi bukan wajahnya yang terlihat namun hanya kedua kakinya. Gambar dibuat sewaktu memanjat gedung dengan ketinggian 90 meter yang ditemukan setelah beberapa bulan mencari tempat yang dianggap sesuai. Kesulitan dialami oleh Daniel dan temannya karena bangunan tinggi di München kebanyakan dipasang kamera dan di bawah tidak ada jalan untuk memanjat atau tertutup. [caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Terlihat hanya kaki Daniel diatas bangunan tinggi..."]
Lebensgefährlicher Kick: Daniel auf dem Dach einer Seniorenresidenz im Münchner Westen. Weitere Fotos - nur für Schwindelfreie - finden Sie in der Bilderstrecke. Foto: privat/AZ
Lebensgefährlicher Kick: Daniel auf dem Dach einer Seniorenresidenz im Münchner Westen. Weitere Fotos - nur für Schwindelfreie - finden Sie in der Bilderstrecke. Foto: privat/AZ
[/caption] Bagi penggemar fotografi dan juga olahraga ekstrem, mungkin trend ini cocok buat Anda. Hanya saja kemungkinan di Indonesia akan sulit dilakukan. Selain jarang terdapat gedung-gedung tinggi, biasanya juga dijaga oleh tampang-tampang galak... dan merupakan hobi yang berbahaya lagi pula juga dilarang.. hehehehe... [caption id="" align="aligncenter" width="510" caption="Daniel menikmati malam kota München diatas ketinggian.."]
Scheinbare Idylle: Daniel während des Sonnenuntergangs auf einem Gebäude in Laim. Wo genau die Fotos entstanden sind, veröffentlichen wir nicht. Foto: privat/AZ
Scheinbare Idylle: Daniel während des Sonnenuntergangs auf einem Gebäude in Laim. Wo genau die Fotos entstanden sind, veröffentlichen wir nicht. Foto: privat/AZ
[/caption] Sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun