Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menyusuri Salju di Jalanan Kota München

30 Desember 2014   16:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:11 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_387062" align="aligncenter" width="456" caption="sebagian deretan kios pasar tradisional, minggu tutup...."]

14198637991256288907
14198637991256288907
[/caption]

Dengan membayar tiket 6 euro untuk dewasa dan anak-anak tidak dikenakan biaya, mulai memasuki pintu utama. Kesan pertama yang didapat tidak seperti museum pada umumnya. Keamanan begitu ketatnya. Di setiap pintu masuk dan keluar juga setiap ruangan dijaga orang yang berpakaian setelan jas dilengkapi dengan alat komunikasi. Wah..malah mirip2 para agen di film. Suasana pun hening dan orang bercakap-cakap dengan lirih. Kesannya sakral banget. Ini masuk rumah ibadah atau museum, pikir saya dalam hati.

[caption id="attachment_387061" align="aligncenter" width="448" caption="museum yahudi tampak dari luar..."]

14198636341565688773
14198636341565688773
[/caption]

Apa yang diharapkan untuk dilihat didalam museum tidak seperti yang dibayangkan. Gambaran sebelumnya isi museum akan mempertontonkan sejarah beserta benda artefak terkait dengan agama ini, tidak ditemukan sama sekali. Kebanyakan hanyalah cerita kedatangan orang pertama Yahudi di München sekitar tahun 1292 berikut konflik yang mengikutinya. Tidak terkecuali tentang kehidupan orang-orang yahudi di masa perang dunia 1 dan 2. Sajian diungkapkan dalam gambar ilustrasi semacam komik maupun foto2 hitam putih. Untuk mengambil gambar dengan memotret di ruangan pun tidak diperbolehkan. Sayang sekali. Akhirnya tidak sampai setengah jam, anak-anakpun sudah merasa bosan dan kitapun keluar pindah ke Mc Donald......

#foto Elde

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun