Kompasiana adalah blog bersama tempat berkumpulnya penulis-penulis pemula yang punya bakat menulis luar biasa, yang bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan terkenal menjadi penulis hebat dan punya nama besar. Penulis yang sudah hebat dan punya nama tempatnya bukan di kompasiana lagi. Di sini menulis tak dibayar, cocoknya untuk pemula saja bukan untuk profesional.
Segala macam tulisan ada di kompasiana, baik fiksi maupun non fiksi.
Fiksi di kompasiana sungguh keren-keren, daya imajinasi para fiksianer sungguh luar biasa, kadang di luar imajinasi saya selaku penikmat fiksi.
Penulis fiksi favoritku adalah Desol. Entah kenapa, setiap membaca fiksinya Desol, aku seperti terhipnotis larut dalam cerita, dan melahap setiap kata sampai akhir. Kompasiana sungguh beruntung memiliki Desol sebagai kompasianer. Tak heran pesona Desol sempat membuat pria-pria pujangga kompasiana kejet-kejet membaca fiksinya dan membayangkan diri mereka ada di pelukan Desol.
Non fiksi di kompasiana isinya variatif, mulai artikel politik, hukum, sosial budaya, humaniora sampai tulisan tentang jalan-jalan wisata. Saking variatifnya tulisan non fiksi, tak semua tulisan tersebut sempat saya baca, demikian juga mungkin yang dialami admin kompasiana. Tak mungkin mereka membaca semua tulisan-tulisan yang ada dengan baik, jadi jika terlewat 1 atau 2 tulisan harap dimaklumi.
Penulis non fiksi favoritku adalah Elde (mbok anu) dan Sayeed (si anu). Mereka berdua punya energi menulis yang luar biasa dan tak pernah kehabisan ide menulis.
Tulisan Elde tentang Jerman sungguh sangat menawan, membuka kita punya wawasan, menginspirasi bahwa hidup di bahagia di Negara lain bukanlah impian.
Tulisan Sayeed tentang Arab sungguh sangat mantab, menjadi obat mujarab bagi yang pingin tahu detail tentang timur tengah tapi belum punya uang untuk umroh maupun berhaji.
Aku sangat berterima kasih ke kompasiana, berkat kompasiana aku bertemu penulis-penulis inspiratif seperti Desol, Elde dan Sayeed.
Oh iya, aku paling terhibur membaca tulisan berbalas tulisan dari Elde dan Sayeed, benar-benar mengocok perut tingkah polah mereka berdua, yang sepertinya sudah berumur tapi saling tak mau kalah apalagi mengalah, persis anak-anak kecil alias bocah. Elde dan Sayeed saling menginspirasi satu sama lain, mereka mampu membuat artikel bagus penuh pesan sarat moral dengan hanya satu tema kecil saja dan dalam waktu relatif singkat. Kompasiana beruntung memiliki Elde dan Sayeed, tak ada mereka kompasiana terasa hambar, seperti Sayur tanpa garam.
Terima kasih kompasiana
Terima kasih Desol, Elde dan Sayeed
