Pada kalimat (6) terdapat ungkapan engkau adalah kamar tidur yang mengandung majas metafora di mana majas tersebut mengungkapkan perbandingan analogis antara 'sosok ibu' dengan 'kamar tidur' secara langsung. Dalam majas tersebut sosok ibu diumpamakan seperti kamar tidur.
tempat aku merebah lelah
Pada kalimat (7) terdapat ungkapan merebah lelah yang mengandung majas asosiasi di mana majas tersebut membandingkan 'lelah' seperti 'badan' yang memiliki persamaan sifat yakni sama-sama perlu diistirahatkan.
Engkau bahkan tidak protes jika harus menjadi toilet
Pada kalimat (8) terdapat ungkapan engkau bahkan tidak protes jika harus menjadi toilet yang mengandung majas metafora di mana majas tersebut mengungkapkan perbandingan analogis antara 'sosok ibu' dengan 'toilet' secara langsung. Dalam majas tersebut sosok ibu diumpamakan seperti toilet. Selain itu pada kalimat (8) terdapat ungkapan toilet yang mengandung majas sarkasme di mana majas tersebut menggunakan kata-kata atau ungkapan yang memiliki konotasi sangat kasar dengan tujuan memberi penegasan yang sangat dalam terhadap suatu hal.
tempatku memuntahkan keluh dan kesah
Pada kalimat (9) terdapat ungkapan memuntahkan keluh dan kesah yang mengandung majas asosiasi di mana majas tersebut membandingkan 'keluh kesah' seperti 'sesuatu yang dirasa tidak disukai' yang memiliki persamaan sifat yakni sama-sama ingin dikeluarkan.
 Engkau bahkan tetap tersenyum jika harus menjadi garasi
Pada kalimat (10) terdapat ungkapan engkau bahkan tetap tersenyum jika harus menjadi garasi yang mengandung majas metafora di mana majas tersebut mengungkapkan perbandingan analogis antara 'sosok ibu' dengan 'garasi' secara langsung. Dalam majas tersebut sosok ibu diumpamakan seperti garasi.
 tempat uap kemarahanku
Pada kalimat (11) terdapat ungkapan uap kemarahanku yang mengandung majas asosiasi di mana majas tersebut membandingkan 'marah' seperti 'sesuatu yang mendidih' yang memiliki persamaan sifat yakni sama-sama dalam kondisi atau keadaan yang sedang panas.